Gaya Hidup

Peduli Transportasi Ramah Lingkungan, Rektor UGM Ova Emilia Diganjar Penghargaan

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ova Emilia menerima penghargaan dalam Hub Space X KAI Expo 2023, Jumat (29/9/2023). Foto: ugm.ac.id

MAGENTA -- Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia menerima penghargaan dalam Hub Space X KAI Expo 2023. Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (29/9/2023).

Penghargaan diberikan kepada mereka yang berkontribusi terhadap pembangunan konektivitas dan transportasi di Indonesia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ova mengatakan, penghargaan ini menjadi pemicu sekaligus penyemangat kepada seluruh sivitas UGM untuk terus berkontribusi positif pada pembangunan transportasi di tanah air.

BACA JUGA: Mengenal Pramaditya Wicaksono, Guru Besar Termuda UGM di Usia 35 Tahun

“Kita selalu mendorong agar UGM itu menjadi pelopor dan contoh kampus yang ramah dengan lingkungan termasuk transportasi,” kata Ova dikutip dari ugm.ac.id, Sabtu (30/9/2023).

Ova menambakan, kepedulian UGM terkait persoalan transportasi bisa dilihat dari berbagai riset yang dihasilkan peneliti. Riset-riset UGM sejauh ini sudah banyak membantu pemerintah terkait pembenahan transportasi baik pribadi maupun massal.

UGM, kata Ova, sebagai kampus yang ramah lingkungan atau eco campus dari sisi transportasi antara lain bisa dilihat dari pemakaian sepeda kampus, bus listrik hingga keberadaan research group yang telah berhasil mematenkan teknologi daur ulang untuk pengolahan limbah baterai Litium kendaraan listrik dengan berbagai tipe.

BACA JUGA: Survei: Instagram dan Tiktok UGM Paling Populer dari 15 Kampus Besar di Indonesia

Dalam kesempatan ini juga diberikan penghargaan kepada beberapa mantan Menteri Perhubungan yang berjasa besar terhadap transportasi nasional.

Penghargaan diberikan langsung oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Mantan Menteri Perhubungan Emil Salim sempat menyinggung pentingnya konektivitas di daerah terpencil. Untuk itu moda transportasi perintis cukup penting untuk menghubungkan daerah terluar di Indonesia.

BACA JUGA: Sepanjang 2023, UGM Cetak 50 Guru Besar Baru