Gaya Hidup

Mahasiswa UGM Buat Jaket Keselamatan Bagi Pengendara Motor, Harganya Rp260 Ribu

Jaket J-Force buatan mahasiswa UGM dilengkapi kantong udara sebagai pengaman ketika terjadi kecelakaan. Foto: ugm.ac.id

MAGENTA -- Prihatin terhadap tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat jaket keselamatan bagi pengendara kendaraan roda dua yang diberi nama J-Force. Jaket ini dibuat untuk melindungi pengguna sepeda motor saat terjadi kecelakaan.

Produk J-Force lahir dari tangan kreatif lima mahasiswa UGM melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang berhasil lolos mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mereka adalah Genesis Junior Sumlang (Teknologi Rekayasa Elektro), Bima Aditya Putra (Perbankan), Hubertus Rangga Rediatama (Perbankan), Theophylus Yestra Pratama (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol), serta Salsabila Shafa Qorisu (Farmasi). Kelimanya di bawah bimbingan Elton Buyung Satrianto.

BACA JUGA: Tanoto Sahabat UGM Beri Beasiswa Rp 15 Juta untuk Mahasiswa S2, Ini Syaratnya

“J-Force merupakan jaket keselamatan pengendara roda dua yang dilengkapi dengan kantong udara atau Air Cushion Restraint Safety sebagai pengaman ketika terjadi kecelakaan,” kata Theophylus Yestra Pratama dikutip dari ugm.ac.id, Senin (9/10/2023).

Theo menjelaskan penambahan kantong udara dalam produk yang dikembangkan diharapkan dapat melindungi pengguna saat terjadi kecelakaan. Kantong udara ini dapat diisi dan dikosongkan dengan pompa secara manual.

J-Force, kata Theo, mirip dengan tas vacum yang bisa diisi udara. Sementara udara tidak akan keluar jika penutup saluran udara tidak dibuka. Adapun kantong udara menggunakan bahan yang tidak mudah bocor, kuat terhadap benturan, serta memberikan rasa nyaman bagi penggunanya.

BACA JUGA: Mengenal Pramaditya Wicaksono, Guru Besar Termuda UGM di Usia 35 Tahun

Di kesempatan yang sama Bima Aditya mengatakan, pengembangan J-Force berawal dari keprihatinan terhadap tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Berdasarkan data dari Korlantas Polri yang dipublikasikan Kementerian Perhubungan, angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia mencapai 103.645 kasus pada tahun 2021.

“Sementara berdasar jenis kendaraan, kasus kecelakaan lalu lintas tertinggi adalah sepeda motor,” tuturnya.

Melihat kondisi itu mereka bergerak mengembangkan produk dikhususkan untuk pengguna kendaraan roda dua yang dapat melindungi pengguna saat terjadi kecelakaan.

BACA JUGA: Survei: Instagram dan Tiktok UGM Paling Populer dari 15 Kampus Besar di Indonesia

“Kami berusaha meningkatkan fungsional jaket untuk pengendara roda dua, menjadi jaket yang memiliki perlindungan lebih maksimal, terutama jika terjadi kecelakaan. Produk J-Forces memiliki perlindungan lebih extra berupa Air Cushion Restraint Safety yang melindungi tubuh pengguna jaket, tetapi tanpa mengurangi estetika dalam penggunaan jaket,” tutur Bima.

Poduk J-Force, lanjut Bima, dibuat dengan berbagai ukuran yang dapat disederhankaan jika tidak digunakan. Jaket ini dibuat dengan nuansa warna hitam. Pemilihan warna hitam ini karena saat dipakai di waktu terang, warna hitam kontras dengan lingkungan sekitar sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan pengguna jalan.

“Jaket bisa dipakai oleh pengguna dengan berat maksimal 75 Kg dan kecepatan berkendara maksimal 80 Km/jam,”tuturnya.

Rangga menambahkan produk J-Force dibuat dengan tiga lapisan bahan. Hal ini dilakukan supaya dapat kuat melindungi apabila terjadi kecelakaan. Lapisan terluar berupa waterproof kuat yang anti pada gesekan.

Lapisan kedua berbahan waterproof kuat dengan kantong udara sebagai balon pelindung pengendara. Lalu, lapisan terakhir terbuat dari bahan dengan sifat empuk, halus, kuat yang bersentuhan langsung dengan tubuh pengguna sehingga memberikan kesan nyaman ketika digunakan.

“Kita pasarkan 1 buah jaket seharga Rp260 ribu. Bagi yang berminat bisa melakukan pemesanan di http://instagram.com/pkmkugm_jforces,” ucapnya.

BACA JUGA: Sepanjang 2023, UGM Cetak 50 Guru Besar Baru