On This Day: 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, Baginda Nabi Muhammad SAW Lahir
MAGENTA -- Hari ini 1.452 tahun lalu adalah hari kelahiran Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wassalam (SAW). Tokoh panutan bagi umat Islam itu lahir pada Senin, 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi atau juga disebut Tahun Gajah.
Rasul lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah. Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini bertepatan pada 28 September 2023.
Dikutip dari buku Qanza: Kisah Nabi Muhammad SAW, karena adanya tradisi Quraisy pada zaman dahulu, pada hari kedelapan belas kelahiran Rasul ibunya harus menyembunyikannya di pedalaman. Tradisi Quraisy tersebut membuat Nabi Muhammad SAW tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya sampai berumur 8 atau 10 tahun.
Selanjutnya, Nabi disusui oleh seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah. Meski air susunya sulit keluar, Halimah menyusui Rasul dengan ikhlas. Keikhlasan Halimah diberi balasan oleh Allah SWT karena setelah itu air susunya keluar dengan deras.
BACA JUGA: On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya
Belum genap tiga tahun usia Rasul, ayahnya Abdullah meninggal dunia. Kemudian, Nabi Muhammad SAW dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad ada di dalam Surah Al Fil yang memiliki arti Tahun Gajah. Disebut Tahun Gajah karena ketika itu pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah tengah menyerang Ka’bah.
Aksi mereka dihentikan oleh Allah SWT dengan segala kebesaran-Nya. Allah SWT mengirim burung ababil yang menjatuhkan batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit.
BACA JUGA: Kisah Nabi Musa AS Menampar Malaikat yang Ingin Mencabut Nyawanya
Saat remaja, Nabi Muhammad SAW terjaga dari perbuatan merugikan kawan sekitarnya. Sampai suatu ketika, Nabi pun bercerita ketika dua kali duduk saat mendengarkan pesta perkawinan di zaman Jahiliyah. Allah justru menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu, aku tidak pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Menjelang dewasa, Nabi Muhammad SAW mulai berdagang dengan teman baiknya, yakni Saib bin Abi Saib. Selanjutnya Nabi semakin menekuni dunia bisnis. Saat berusia 25 tahun, Rasulullah menjalin kerja sama bisnis bersama wanita kaya raya bersama Siti Khadijah. Pada usia 28 tahun Nabi Muhammad SAW menikahi Siti Khadijah.
Pada 17 Ramadhan tahun 611 Masehi Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu untuk pertama kalinya melalui malaikat Jibril yang menghampirinya di dalam Gua Hira, tepatnya di samping Jabal Nur. Turunlah wahyu pertama yang ia bawakan dari Allah, yakni Surah Al Alaq 1-4.
BACA JUGA: Kisah Nabi Adam Minta Buah-buahan dari Surga Menjelang Kematiannya
Sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad sudah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari Allah, seperti wajahnya terlihat bersinar dan bersih. Ini menjadi pertanda kebesaran Allah yang menandakan akan datangnya nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi sampai akhir zaman.
Nabi Muhammad SAW mulai berdakwa secara terang-terangan pada keluarga paling dekat, yaitu kalangan Bani Hasyim. Kala itu, hanya Ali bin Abu Thalib yang mau menerima dan memutuskan untuk beriman kepada Allah. Sementara Abu Thalib ikut melindungi Rasul saat berdakwah.
Dakwah Nabi Muhammad SAW selalu mendapatkan pertentangan oleh kaum Quraisy. Abu Jahal dan Abu Lahab sebagai pamannya juga ikut menentang Rasul. Bahkan beberapa orang menuduh Nabi Muhammad SAW gila dan melemparkan kotoran ke tubuh Nabi.
Bersama dengan kaum kafir Quraisy, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Keduanya mengintimidasi para pengikut Nabi untuk meninggalkannya. Mereka khawatir ajaran Nabi Muhammad SAW bisa merusak agama nenek moyang yakni menyembah berhala.
Itu sebabnya Kaum Quraisy mencoba segala cara untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Rencana pembunuhan Nabi Muhammad SAW sering melibatkan orang luar agar tidak memecahkan perang saudara.
BACA JUGA: Kisah Nabi Luth Tawarkan Tiga Putrinya Agar Tamunya tak Dimangsa Kaum Sodom
Pada tahun pertama Hijriah di Madinah, Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya serta kaum Muhajirin masih menghadapi usaha untuk tetap bertahan hidup. Hal ini karena tidak semua dari mereka merupakan orang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan.
Di tahun kedua Hijriah, kaum Muslimin sudah mulai sejahtera. Dari situlah muncul perintah zakat. Kemudian, Nabi Muhammad SAW mengutus Mu’adz bin Jabal untuk menjadi Qadli di Yaman. Rasul pun memberikan nasihat kepadanya agar menyampaikan pada ahli kitab tentang hal ini.
Saat melakukan haji Wada di Mina, Nabi Muhammad melaksanakan perintah qurban. Nabi menyembelih 100 ekor unta, sebanyak 63 ekor ia sembelih sendiri, sisanya 63 ekor diserahkan kepada Ali Bin Abi Thalib.
BACA JUGA: Kisah Pak AR Dicuekin di Irak karena Ogah Mengutuk Iran
Penyembelihan dilakukan Nabi SAW setelah melaksanakan Shalat Idul Adha. Perintah ini pun sudah ada di dalam Surah Al Hajj ayat 36 mengenai jenis hewan yang bisa umat Muslim jadikan sebagai kurban.
Pada Senin, 8 Juni 632 Masehi (12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah) umat Islam kehilangan sosok pemimpin yang menjadi panutan untuk selama-lamanya. Baginda Rasulullah Nabi Muhammad shallalahu ‘alaihi wassalam wafat.
Rasul terakhir bagi umat Islam itu mengembuskan napas terakhirnya di pangkuan istrinya, Aisyah. Nabi Muhammad wafat setelah kesehatannya menurun hingga ia jatuh sakit lebih dari dua pekan. Nabi Muhammad SAW meninggal dunia di usia 63 tahun.
BACA JUGA: Kisah Sunan Giri Menikah Dua Kali dalam Sehari dan Karomah Lainnya
Rasulullah wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah yakni Surat Az Zumar ayat 30, artinya “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.”.
"Aku menyandarkan Rasulullah ke dadaku atau pangkuanku. Beliau meminta bejana untuk dijadikan tempat beliau membuang air kecil. Setelah itu, beliau wafat," kata Aisyah diriwayatkan dari Humaid bin Mas'adah Al-Bashri yang dikutip dari buku Mengenal Pribadi Agung Nabi Muhammad SAW oleh Imam At-Tirmizi.
Setelah wafat, Nabi Muhammad SAW diakui sebagai pemimpin yang sangat sukses di seluruh Arab selatan hingga aktif di Kekaisaran Timur, Persia, dan Ethiopia.
Pada perjalanannya, Islam menjadi kepercayaan terbesar yang pernah ada di dunia, yang terbentang dari India ke Timur Tengah dan Afrika Utara serta sampai ke Semenanjung Iberia di Eropa Barat. Penyebaran Islam berlanjut setelah berakhirnya penaklukan di Arab.
Banyak agama di Afrika dan Asia mengadopsi agama Islam. Saat ini, Islam adalah agama terbesar kedua di dunia.
BACA JUGA: Kisah Maulana Malik Ibrahim Sholat Minta Hujan: Hujannya Turun, Eh, Dituding Sihir