Kartu Merah Hanif Sjahbandi Berbuah Denda Rp10 Juta, Ini Sejarah Lahirnya Kartu Merah
MAGENTA -- Hanif Sjahbandi mendapat kartu merah saat membela Persija Jakarta melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (2/9/2023). Kartu merah diberikan wasit Erfan Efendi kepada pemain berusia 26 tahun itu di menit ke-74.
Hanif terlibat adu fisik dengan bek Persib Bandung, Nick Kuipers. Dalam tayangan ulang terlihat Hanif mendorong Kuipers setelah kepalanya terjepit. Hasil laga di pekan ke-11 Liga 1 2023/2024 itu berakhir imbang 1-1. Gol Macan Kemayoran diciptakan Marko Simic. Gol balasan Maung Bandung dibuat oleh David da Silva.
Atas insiden tersebut Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberikan hukuman berupa sanksi larangan bermain di dua pertandingan kepada Hanif Sjahbandi. Selain itu, Hanif juga kena sanksi denda sebesar Rp10 juta.
BACA JUGA: Persib Imbangi Persija 1-1, Hanif Kartu Merah
Menurut Komdis PSSI, dikutip dari pssi.org, Jumat (15/9/2023), jenis pelanggaran yang dilakukan Hanif adalah bertindak kasar menggunakan tubuhnya secara berlebihan terhadap pemain lawan serta mendapatkan kartu merah langsung.
Kartu merah dan kuning adalah hantu yang menakutkan bagi pemain bola. Namun menjadi penting bagi wasit untuk ketegasan dalam memimpin sebuah pertandingan.
Menurut buku 200 Tokoh Inspiratif Penemu dan Pengubah Dunia oleh Ismadi & Eri Andwiatwoni, kartu merah dan kartu kuning dalam sepak bola ditemukan oleh seorang wasit dari Inggris bernama Kenneth George Aston.
Aston mendapatkan inspirasi menemukan kartu merah dan kartu kuning setelah melihat lampu lalu lintas di sebuah perempatan jalan. Lampu-lampu tersebut mengingatkannya pada peristiwa yang terjadi dalam pertandingan perempat final Piala Dunia 1966 yang mempertemukan Inggris dengan Argentina di Wembley, Inggris.
Pada pertandingan tersebut, kapten Argentina Antonio Rattin diusir oleh wasit asal Jerman Rudolf Kreitlein karena melakukan pelanggaran keras. Namun, karena kendala bahasa, Rattin pun tidak segera meninggalkan lapangan. Ia tidak mengetahui apa yang dimaksudkan oleh wasit.
Kemudian, Aston yang ikut memimpin pertandingan tersebut membantu menjelaskan kepada Antonio Rattin agar segera keluar lapangan. Dari peristiwa itu, Aston kemudian berpikir bahwa harus ada bahasa yang dapat menjembatani antara pemain dengan wasit, tanpa harus terkendala oleh masalah bahasa masing-masing.
BACA JUGA: Hasil Sidang Komdis PSSI: PSIS Semarang dan Persija Harus Bayar Denda Rp 25 Juta
Setelah melihat lampu lalu lintas, Aston selanjutnya memiliki ide kartu berwarna merah sebagai tanda memberhentikan seorang pemain. Sedangkan kartu kuning menjadi tanda peringatan bagi pelanggar yang lebih ringan.
Ide tersebut selanjutnya diterima oleh FIFA dan mulai digunakan pertama kali pada ajang Piala Dunia 1970. Dalam ajang tersebut, tidak satu pun kartu merah dikeluarkan.
Kemudian, kartu merah dan kartu kuning mulai digunakan di Inggris pada 1976. Tetapi, kedua kartu tersebut sempat tidak digunakan pada 1981 dan 1987 karena mendapat protes dari para pemain akibat wasit terlalu mudah memberikan kartu.
BACA JUGA: Tercecer di Posisi 9 Klasemen, Thomas Doll Instruksikan Persija Bermain Lebih Agresif
Kenneth George Aston lahir di Colchester, Essex, Inggris pada 1 September 1915 dan meninggal pada 23 Oktober 2001. Di samping sebagai penemu kartu merah dan kartu kuning, beliau juga memperkenalkan bendera hakim garis berwarna kuning.
Ia juga memperkenalkan papan nomor pengganti ketika terjadi pergantian pemain. Aston menjadi wasit liga untuk pertama kalinya setelah selesai dinas militer 1946.
Aston pernah memimpin jalannya pertandingan Final Piala FA pada 1963, dan menjadi wasit Piala Dunia 1962 antara Chile dan tim Italia. Ia juga mendapatkan anugerah MBE atau Member of the Order of the British Empire pada 1997. (MHD)
BACA JUGA: Ini Link Pembelian Tiket Nonton Bareng Persik Kediri vs Persija di Cinepolis Pejaten Village