News

Mendagri Minta Daerah Gelar Gerakan Pangan Murah Guna Hadapi Kenaikan Harga

Mendagri Muhammad Tito Karnavian saat memimpin Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (25/9/2023). Foto: kemendagri.go.id

MAGENTA -- Mendagri Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) sigap menggelar Gerakan Pangan Murah untuk menghadapi kenaikan harga berbagai komoditas.

Hal tersebut diungkapkan Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tito mengatakan, Pemda dapat memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Belanja Tidak Terduga (BTT), maupun mengajak masyarakat yang mampu, termasuk perusahaan, untuk turut membantu.

BACA JUGA: Mendagri Tito Minta 9 Penjabat Gubernur yang Baru Dilantik Bersikap Netral

“Jadi kalau harga-harga naik segera lakukan Gerakan Pangan Murah dengan inisiatif pemerintah daerah,” jelas Mendagri Tito dikutip dari kemendagri.go.id, Rabu (27/9/2023).

Lebih lanjut, kata Mendagri, Pemda juga dapat memanfaatkan dana dekonsentrasi yang diberikan Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada seluruh provinsi.

Mendagri juga menyoroti masih ada 16 provinsi yang realisasi dana dekonsentrasinya rendah. Dari Rp142 miliar yang diberikan, anggaran yang baru terealisasi sekitar 2,71 persen.

BACA JUGA: Mengenal Sabeni, Jawara Betawi dari Tanah Abang

Padahal, sambung Tito, dana tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah pusat melalui Bapanas agar daerah melakukan intervensi pengendalian inflasi, terutama terkait harga pangan.

Untuk meningkatkan realisasi anggaran tersebut, Mendagri mengarahkan Sekjen Kemendagri agar menggelar rapat bersama provinsi yang realisasi dana dekonsentrasinya masih rendah.

Forum tersebut nantinya bakal melibatkan Bapanas untuk memberikan arahan kepada provinsi yang hadir. Forum ini sekaligus untuk menghimpun berbagai permasalahan yang dihadapi Pemda dalam merealisasikan dana tersebut.

BACA JUGA: Makna 10 Peribahasa Orang Betawi, dari 'Ente Jual Ane Beli' Hingga 'Anget-Anget Tai Ayam'

“Kita pengen tahu juga masalahnya apa, kalau kurang jelas berarti perlu ada penjelasan,” terangnya.

 

Selain itu, Mendagri Tito juga meminta Pemda agar berkoordinasi dengan Bulog setempat mengenai stok cadangan beras di daerahnya. Hal ini untuk menyikapi kenaikan harga beras, sehingga ada langkah pengendalian.

Terlebih presiden telah meminta Bulog agar segera mendistribusikan beras ke pasar-pasar untuk menekan kenaikan harga. “Kalau belum disalurkan cari masalahnya apa untuk didorong,” pungkas Tito.

BACA JUGA: Tips Mengurangi Keringat Berlebih Saat Musim Kemarau