Mahasiswa UNY Buat Buku Braille untuk Bantu Siswa Tunanetra Belajar Kimia
MAGENTA -- Tiga mahasiswa Universita Negeri Yogyakarta (UNY) membantu siswa tunanetra untuk bisa belajar kimia dengan menggunakan media pembelajaran berhuruf braille. Ide pembuatan buku braille itu didasarkan pada pentingnya pembelajaran kimia pada kehidupan sehari-hari.
Buku dasar kimia untuk penyandang tunanetra yang dinamai ‘Chemistry For You’ itu dibuat oleh Nurprastiwi, Nasya Adilla Parhade, dan Sarah Nurhalisah Putri. Ketiganya merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UNY.
Karya tersebut meraih pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKMPM tahun 2023.
BACA JUGA: Mahasiswa UNY Ciptakan Mainan untuk Latih Motorik Halus Anak, Bahannya dari Sampah Anorganik
Menurut Ketua Tim Pelaksana Nurprastiwi minimnya media pembelajaran kimia dengan sistem Braille ini memunculkan ide untuk membuat buku dasar kimia menggunakan tulisan Braille yang dapat digunakan penyandang tunanetra.
“Kimia menjadi salah satu dari bagian mata pelajaran IPA yang menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan, sehingga membutuhkan media pembelajaran yang memadai” ungkap Nurprastiwi dikutip dari uny.ac.id, Rabu (11/10/2023).
Nurprastiwi menambahkan, beberapa faktor seperi terbatasnya media pembelajaran braille, keinginan belajar dari siswa yang tinggi, dan juga pentingnya mata pelajaran kimia untuk siswa menjadi dasar melakukan pengadaan produksi buku dengan sistem braille untuk mata pelajaran kimia.
BACA JUGA: Mahasiswa UNY Ajari Masyarakat Membuat Obat Nyamuk Berbahan Serai, Ini Caranya
Sementara itu, Nasya Ardila Parhade mengatakan, kami menggandeng MTs LB/A Yaketunis (Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam) Yogyakarta dalam penerapan buku Braille ini.
“Sekolah ini masih menggunakan braille enam titik pada buku pembelajarannya, dan beberapa simbol penting yang ditempel di dinding” ujar Nasya.
Tulisan braille digunakan sebagai media pembelajaran untuk beberapa mata pelajaran dan buku bacaan umum khusus tunanetra. Saat ini penggunaan dan produksi buku atau media pembelajaran dengan sistem braille sangat sedikit.
BACA JUGA: Peduli Lingkungan, Mahasiswa UNY Diganjar Penghargaan ASEAN Youth Eco-Champions Award 2023
Di MTs Yaketunis, kata Nasya, hanya memiliki beberapa saja buku braille. Hal ini karena biaya cetaknya yang terbilang besar, sehingga penyandang tunanetra cukup sulit untuk mendapatkan buku Braille tersebut. Salah satu mata pelajaran yang dapat menggunakan tulisan Braille sebagai media pembelajarannya adalah kimia, dimana beberapa buku kimia dan juga alat peraga dapat mengadopsi tulisan braille.
Diungkapkan Sarah Nurhalisah Putri, pembuatan buku dimulai dari perancangan draft dan matriks pelaksanaan program. “Tim kami menyusun jadwal pelaksanaan program pengenalan dasar ilmu kimia dengan bahan ajar khusus penyandang tunanetra di Yaketunis” tutur Sarah.
Program ini dirancang dengan tiga kali penerapan media di sekolah. Media pembelajaran yang dikembangkan berisi materi dan konsep dasar kimia yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep dasar yang cukup ringan untuk diterima, sebatas pada pengenalan dasar kimia sebagai bekal untuk orang awam.
BACA JUGA: UNY Terima Dana CSR dari Bank BPD DIY
Selain itu, media pembelajaran juga dirancang khusus untuk penyandang tunanetra dengan menggunakan cetakan buku huruf Braille. Buku ajar kimia khusus untuk penyandang tunanetra ini akan didesain sesuai dengan kriteria buku yang diinginkan, yaitu ringan, memiliki ejaan yang jelas dan sesuai, mudah dibuka setiap halamannya, tidak terlalu tebal atau tipis sehingga siswa akan lebih nyaman dan senang dalam mempelajari isi buku tersebut.
Pengembangan buku Chemistry For You juga melibatkan validasi dari ahli materi dan ahli media. Validasi dilakukan dengan meminta ahli untuk menguji atau mereview buku dilihat dari segi media dan juga materi.
Validator ahli dari pihak guru, dosen ahli materi, dan dosen ahli media. Tujuan adanya validasi ini adalah mengukur kelayakan produk dan evaluasi agar produk layak digunakan dan memiliki fungsi yang baik sesuai maksud dan tujuannya.
BACA JUGA: Kisah Anak Pembuat Roti Hafal 30 Juz Alquran Diterima Kuliah di UNY