News

Atasi Stunting, Puluhan Pejabat dan ASN Cilegon Jadi Orang Tua Asuh

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta kepala dinas, lurah, dan camat menjadi orang tua asuh untuk mengatasi persolan stunting di Cilegon. Foto: Diskominfo Kota Cilegon

MAGENTA -- Berbagai upaya terus dilakukan Pemkot Cilegon untuk menjadikan kota baja itu bebas dari masalah stunting. Salah satunya adalah dengan cara mengangkat 44 pejabat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi orang tua asuh.

Hal tersebut terungkap di acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 tingkat Kota Cilegon yang digelar Dinas Pemberberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencena (DP3AP2KB), di halaman parkir Edhi Praja, Selasa (31/10/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Memohon dan meminta kepada ASN terlebih khusus kepada para kepala dinas, lurah, camat yang maju untuk dapat menyisihkan karena kita masih ada 944 bayi stunting," pinta Wali Kota Cilegon Helldy Agutian saat memberi sambutan di acara tersebut.

BACA JUGA: Resmikan Taman Bacaan, Wawalkot Cilegon Berharap Makin Banyak Warga Datang ke Masjid

Nantinya, kata Helldy, orang tua asuh akan membantu balita stunting setiap bulannya Rp 3 juta selama tiga bulan.

"Dengan hadirnya orang tua asuh, saya yakin bisa mengurangi angka stunting di Kota Cilegon, dan saya berharap orangtua asuh terus bertambah, sehingga target 9 persen tahun ini tercapai," katanya.

Helldy mengakatan di Provinsi Banten, Kota Cilegon masih terbaik dalam penurunan angka stunting, dari 2022 sampai saat ini, angka stunting turun menjadi 19,1 persen.

BACA JUGA: Kader Pos Yandu dan Guru PAUD di Cilegon Minta Kenaikan Honor Lagi

"Meski demikian, kita masih terus berupaya agar tidak ada lagi stunting di Kota Cilegon ini. Makanya saya minta semua pihak berkontribusi," terang Helldy.

Sementara itu, Plt Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Agus Zulkarnain mengatakan, kegiatan ini menjadi langkah penting untuk menyinergikan peran semua pihak dalam rangka pencegahan stunting.

"Saat ini sengaja kami meminta kepada Pak Wali untuk bisa memohon kesediaan dari para kepala OPD untuk bisa menjadi orang tua asuh balita stunting," kata Agus.

BACA JUGA: Wali Kota Cilegon Ajak Generasi Muda Teladani Akhlak Rasulullah SAW

Agus menjelaskan, berdasarkan survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting di Kota Cilegon pada 2022 berada pada angka 19,1 persen. Sedangkan berdasarkan Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) hanya 944 anak.

 

"Kita tunggu akhir tahun ini SSGI-nya mudah-mudahan angkanya turun," harapnya.

Agus menambahkan, Pemkot Cilegon melalui program DP3AP2KB telah berupaya sepenuhnya untuk membantu penurunan angka stunting di Kota Cilegon.

"Kami juga melakukan audit kasus stunting, diseminasi audit kasus stunting, kami memberikan pola pengasuhan yang terbaik kepada balita stunting," tambahnya.

BACA JUGA: PT Krakatau Posco Buka Kelas Bahasa Korea Gratis untuk Warga Cilegon