Fakta Jenis Bom yang Dipakai Israel di Gaza, Benarkah Dipasok AS?
MAGENTA -- Sejauh ini militer Israel belum merinci jenis bom yang digunakannya untuk menggempur Gaza. Israel menyebut setiap serangan disetujui oleh penasihat hukum untuk memastikan tindakan tersebut mematuhi hukum internasional.
“Kami memilih amunisi yang tepat untuk setiap sasaran sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang tidak perlu,” kata juru bicara utama Angkatan Darat Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, dilansir pekan lalu.
Para ahli senjata telah mampu menarik kesimpulan dengan menganalisis pecahan ledakan yang ditemukan di lokasi, gambar satelit, dan video yang beredar di media sosial. Mereka mengatakan temuan ini hanya memberikan gambaran keseluruhan dari perang udara tersebut.
BACA JUGA: Libur Akhir Tahun, Baca Doa Bepergian dan Naik Kendaraan Agar Diberi Keselamatan
Sejauh ini, pecahan bom Joint Direct Attack Munitions (JDAM) buatan Amerika dan bom berdiameter lebih kecil ditemukan di Gaza. Penyelidik senjata di Amnesty International Brian Castner mengatakan bom JDAM mencakup penghancur bunker berbobot 1.000 dan 2.000 pon (450 kilogram dan 900 kilogram) yang dipandu secara presisi.
“Senjata ini mampu mengubah bumi layaknya benda cair. Bangunan tak ubahnya seperti panekuk (dengan bom itu),” kata mantan pejabat pertahanan Pentagon dan penyelidik kejahatan perang di PBB Marc Garlasco.
Dia mengatakan ledakan bom seberat 2.000 pon di tempat terbuka berarti kematian instan bagi siapa pun yang berada dalam jarak sekitar 30 meter. Fragmentasi yang mematikan dari bom dapat meluas hingga 365 meter.
BACA JUGA: Tahun Baru, Populasi Dunia Bertambah Jadi 8 Miliar Orang pada 2024
Dalam serangan 31 Oktober di kamp pengungsi kota Jabaliya, para ahli mengatakan sebuah bom seberat 2.000 pon menyebabkan lebih dari 100 warga sipil gugur. Para ahli juga telah mengidentifikasi pecahan bom seberat 2.000 pon SPICE (Smart, Precise Impact, Cost-Effective), yang dilengkapi dengan sistem panduan GPS untuk membuat penargetan lebih tepat.
Castner mengatakan bom-bom tersebut diproduksi oleh raksasa pertahanan Israel, Rafael. Namun, rilis Departemen Luar Negeri baru-baru ini yang pertama kali diperoleh The New York Times menunjukkan beberapa teknologi tersebut diproduksi di Amerika Serikat.
Militer Israel juga menjatuhkan bom yang tidak terarah. Beberapa ahli menunjuk pada dua foto yang diposting ke media sosial oleh Angkatan Udara Israel pada awal perang yang menunjukkan jet tempur dilengkapi dengan bom terarah.
Israel telah melakukan genosida brutal di Gaza dan telah membunuh sekitar 21.507 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Palestina di wilayah yang terkepung oleh penjajah Israel.
Kematian warga sipil dan kehancuran di Gaza telah menimbulkan kemarahan internasional. Citra Amerika Serikat di dunia internasional terpukul karena dukungannya yang kuat terhadap Israel