News

Pengakuan Tahanan Palestina Disiksa Israel: Kami Dilarang Makan dan Minum Tiga Hari

Demonstran pro-Palestina ambil bagian dalam protes di luar Union Station di Washington DC, Amerika Serikat (AS), 1 Februari 2024. Foto: EPA-EFE/WILL OLIVER

MAGENTA -- Warga Gaza yang dibebaskan dari tahanan Israel, Kamis (1/2/2024), menderita luka-luka. Mereka sudah berada di sebuah rumah sakit di Rafah.

Mereka mengatakan telah dianiaya oleh sipir penjara Israel. Tentara Israel telah menangkap sejumlah warga Gaza selama invasi mereka selama berbulan-bulan di wilayah Palestina.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tentara zionis menahan mereka tanpa tuduhan sebelum melepaskan beberapa dari mereka secara berkelompok. Khaled al-Nabrisse, seorang penduduk wilayah selatan Khan Younis, termasuk di antara mereka yang dibebaskan pada Kamis.

BACA JUGA: Promo Superindo 1-7 Februari 2024: Buah Naga Merah Diskon 35 Persen, Minyak Goreng Kemasan 2 Liter Rp 29.900

Dengan mengenakan penyangga leher, ia mengklaim warga Palestina disiksa tanpa henti. “Selama 72 jam pertama, kami dilarang minum, makan atau pergi ke toilet, dan kami diborgol dan ditutup mata selama tujuh hari di tahanan," kata pria berusia 48 tahun itu, dilansir di The New Arab, Kamis.

“Situasinya sangat sulit dan kami mengalami penyiksaan yang belum pernah kami lihat sebelumnya, termasuk penggunaan anjing untuk mengancam," kata Nabrisse.

Otoritas penyeberangan Gaza mengatakan 114 tahanan, termasuk empat wanita dikirim melalui penyeberangan Karem Abu Salem Israel. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan dalam kelompok itu termasuk Kepala Departemen Bedah di rumah sakit Indonesia di Gaza utara Mohammed al-Ran.

BACA JUGA: Doa Sayyidul Istighfar Bahasa Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya

Ran dibawa oleh tentara yang menyerbu rumah sakit itu dua bulan lalu. Di rumah sakit Najjar di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, wartawan AFP melihat beberapa warga Gaza yang dibebaskan dengan pergelangan tangan dan kaki diperban.

Abu Khamis, dari kamp pengungsi Bureij di pusat, mengatakan tentang apa yang dia katakan sebagai penyiksaan, pemukulan, dan penghinaan ketika berada dalam tahanan.

“Seperti yang Anda lihat, (luka) ini terjadi di penjara. Tangan saya terluka dan akan dirawat,” kata pria berusia 50 tahun itu sambil mengenakan selimut di bahunya.

BACA JUGA: Manfaat Terapi Bekam di Berbagai Titik Tubuh

Di dekatnya, seorang pria yang terbaring di tempat tidur troli berusaha mengangkat kepalanya. Dasi hitam melingkari salah satu pergelangan tangannya.

Sama halnya dengan warga Gaza yang sebelumnya dibebaskan dari tahanan Israel, mereka menunjukkan luka di pergelangan tangan mereka, sementara satu orang mengalami luka di kepala.

Kondisi ini tentu berbanding terbalik dengan keadaan tawanan Israel yang dibebaskan Hamas. Hamas memperlakukan warga Israel yang menjadi tawanan mereka dengan sangat manusiawi dan penuh kasih sayang.

Itu terbukti ketika para tawanan dibebaskan dalam masa gencatan senjata. Tak satupun tawanan yang mengalami luka karena penyiksaan atau mengalami sakit karena ditelantarkan.

Dikutip dari Republika.co.id, saat pembebasan tawanan Hamas pada akhir November 2023, para tawanan itu dilepaskan dalam keadaan sehat dan wajah gembira. Beberapa tawanan yang dilepas bahkan mengungkap bagaimana baiknya Hamas memperlakukan setiap tawanan.

BACA JUGA: Bacaan Niat Sholat Dzuhur Lengkap: Arab, Terjemahan dan Tata Cara

Perwakilan hak asasi manusia PBB di wilayah Palestina mengatakan kepada wartawan bulan lalu tentang kondisi mengerikan yang dihadapi para tahanan Gaza. Ajith Sunghay mengatakan ribuan warga Gaza telah ditahan oleh pasukan Israel sejak perang meletus pada 7 Oktober dan ditahan di lokasi yang tidak diketahui.

Sebelumnya, otoritas Israel pada Kamis (1/2/2024) membebaskan 114 warga Palestina, termasuk empat wanita, yang ditahan militer Israel selama serangan terbaru mereka di Jalur Gaza. Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober. Sedikitnya 27.019 warga Palestina gugur dan 66.139 orang terluka. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

BACA JUGA: PT Inka Buka Loker Besar-besaran, Lamaran Ditunggu Sampai 7 Februari 2024