On This Day: 4 Januari 1959 Pesawat Luar Angkasa Luna 1 Terbang Mendekati Bulan
MAGENTA -- Hari ini 65 tahun lalu, pesawat luar angkasa pertama bernama Luna 1 atau Mechta (bahasa Rusia) berhasil terbang mendekati bulan. Proyek gengsi negara Uni Soviet itu terjadi pada 4 Januari 1959 silam.
Luna 1 memiliki ukuran dengan massa seberat 361 kilogram dan dilengkapi lima antena yang berfungsi sebagai peralatan radio, transmiter penjejak, sistem telematri, dan peralatan ilmiah lainnya.
Dikutip dari nasa.gov, proyek Luna 1 memiliki beberapa tujuan, yakni mengukur suhu dan tekanan di dalam wahana ketika meluncur ke angkasa, mempelajari komponen gas dari materi antarplanet dan radiasi sel surya.
BACA JUGA: Pesawat Ruang Angkasa UEA Kirim Foto Bulan Planet Mars dari Jarak Dekat
Selain itu, proyek ambisius ini juga untuk mempelajari partikel meteor di ruang angkasa, mempelajari distribusi inti berat dalam radiasi kosmik primer dan mempelajari sifat-sifat lain dari sinar kosmik.
Luna 1 pertama kali diluncurkan pada 2 Januari 1959, 16:41 GMT (19:41 waktu Moskwa) dari Kosmodrom Baikonur, sekarang bagian dari Kazakhstan, menggunakan roket Luna 8K72.
Saat Luna 1 sudah berjarak 100 ribu kilometer dari bumi, pesawat tersebut mengeluarkan 1 kilogram gas natrium. Gas natrium yang dikeluarkan itu menjadi media penelitian terbaru untuk ilmuwan yang sedang menguji bagaimana reaksi sebuah gas ketika berada di luar angkasa.
BACA JUGA: Aditya-L1, Misi Pertama India ke Matahari Sukses Meluncur
Gas natrium itu sendiri berwarna oranye yang sangat menyala. Hal itu bisa dilihat di atas Samudra Hindia ketika pesawat meluncur. Warna yang terang benderang itu memudahkan para astronom melacak pesawat tersebut ketika berada di luar angkasa.
Namun, karena kerusakan beberapa sistem kontrol menyebabkan roket dan wahana ini terbang meleset dari target yang ditentukan. Setelah 34 jam penerbangan Luna 1 meleset dari tujuan utamanya yang diperkirakan mampu menuju bulan.
Luna 1 berakhir menjadi objek buatan manusia pertama yang melayang-layang dan mengorbit mengitari matahari.
BACA JUGA: On This Day: 26 April 1986 Tragedi Chernobyl, Lokasi Bisa Dihuni Manusia 3.000 Tahun Lagi
Pengukuran yang diperoleh Luna 1 di angkasa adalah mendapatkan data baru mengenai radiasi Bumi dan luar angkasa. Selain itu data lain didapat bahwa bulan tak memiliki medan magnet.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah lebih dulu melakukannya misinya dengan peluncuran Pioneer 1. Sayang, Pioneer 1 hanya mampu meluncur hingga
114.263 kilometer sebelum jatuh ke bumi. Dengan demikian harus diakui Uni Soviet lebih maju satu langkah di depan Amerika Serikat dalam ajang adu gengsi penguasa antariksa.
BACA JUGA: Apa yang Terjadi Jika Reaktor Chernobyl di Ukraina Diserang Rusia?