News

Pakar Sebut UMKM Lebih Sering Survival daripada Berkembang

Pengunjung menghadiri pameran fesyen yang diikuti UMKM di Indonesia (Ilustrasi). Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung menghadiri pameran fesyen yang diikuti UMKM di Indonesia (Ilustrasi). Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

MAGENTA -- Pakar manajemen bisnis dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Rocky Adiguna mengatakan, saat ini UMKM lebih banyak bertahan daripada berkembang.

Menurutnya, UMKM banyak menghadapi tantangan untuk berkembang akibat minimnya akses terhadap teknologi, minimnya literasi digital, sampai profit yang tidak berkelanjutan.

Untuk itu, tegas Rocky, diperlukan bantuan ekosistem agar UMKM dapat terintegrasi atau setidaknya menumbuhkan keinginan untuk berkembang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Kita melihat UMKM ini lebih sering survival daripada berkembang. Banyak tantangannya. Maka kita perlu membuat ekosistem, dan ketika UMKM bisa tergabung dalam ekosistem maka dia bisa punya sumber daya yang di luar dirinya sendiri,” terang Rocky dikutip dari ugm.ac.id.

Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM Siti Azizah menjelaskan, pihaknya telah menginisiasi program-program untuk menggenjot pertumbuhan UMKM nasional, yakni konsultasi dan pendampingan pelaku usaha, program inkubasi wirausaha, akses modal, sampai pengembangan UMKM sampai pasar ekspor.