Khazanah

Songsong Indonesia Emas 2045, Kemenag Luncurkan Program PAUD Holistik Integratif

Piloting PAUD Holistik Integratif. Foto: Kemenag
Piloting PAUD Holistik Integratif. Foto: Kemenag

MAGENTA -- Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan Program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) di Raudlatul Athfal (RA) Istiqlal, Jakarta, Kamis (14/11/2024).

Program yang digagas Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag ini merupakan inisiatif strategis yang menitikberatkan pada kebutuhan menyeluruh anak usia dini, dan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Sekretaris Jenderal Kemenag M. Ali Ramdhani mengatakan, program PAUD HI hadir dalam upaya mengatasi masalah stunting yang saat ini masih terjadi di Indonesia. PAUD HI hadir sebagai salah satu solusi untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan gizi dan perawatan yang memadai.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

BACA JUGA: Kemenag Tetapkan 40 Siswa Madrasah Aliyah Jadi Duta Moderasi Beragama

“Melalui pendekatan holistik ini, kita memenuhi kebutuhan esensial anak sejak usia dini, baik dari aspek kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, maupun pendidikan yang berkualitas,” tutur Ali Ramdhani.

Di era modern ini, lanjut Ramdhani, kita juga perlu menanamkan nilai-nilai moral dan agama yang kuat pada anak-anak sejak dini. Pendidikan agama dalam PAUD HI tidak hanya menumbuhkan kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk karakter anak agar memiliki akhlak mulia, beriman, dan berbudaya.

“Kita mengharapkan mereka tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, lingkungan, dan bangsa,” harapnya.

BACA JUGA: Kemenag Libatkan Dude Harlino sebagai Duta Kerukunan Umat Beragama

Ramdhani mengimbau kepada seluruh guru dan orang tua, untuk mendukung program PAUD HI ini dengan sepenuh hati. Menurutnya, semua memiliki tanggung jawab bersama dalam membentuk generasi masa depan yang kuat, sehat, dan berdaya saing.

“Saya berharap PAUD HI akan terus berkembang dengan didukung kebijakan, sarana, dan program pelatihan yang tepat, sehingga bisa benar-benar menjadi landasan bagi anak-anak kita menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Senada dengan Ramdhani, Dirjen Pendis Abu Rokhmad mengatakan, bahwa anak usia dini berada dalam fase kritis yang membutuhkan perhatian khusus.

“Oleh karena itu, kami berkomitmen mengatasi tantangan gizi dan stunting, serta menciptakan lingkungan aman dari bullying,” ujar Abu Rokhmad.

BACA JUGA: Kemenag Segera Terbitkan Terjemahan Alquran Bahasa Betawi

Sumber: Laman resmi Kemenag
Editor: Emhade Dahlan