Gaya Hidup

Jadi Endemi, Covid-19 Masih Bisa Timbulkan Kesengsaraan-Kematian, Lihat Saja HIV-Malaria

WHO memberi gambaran seperti apa dunia ketika pandemi Covid-19 telah menjadi endemi. (Pixabay)
WHO memberi gambaran seperti apa dunia ketika pandemi Covid-19 telah menjadi endemi. (Pixabay)

MAGENTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi gambaran bagaimana nantinya jika pandemi Covid-19 telah menjadi endemi. Dr Mike Ryan selaku direktur eksekutif Program Kegawatdaruratan WHO mengingatkan bahwa warga dunia harus berhati-hati dengan istilah "endemi".

"Ketika telah menjadi endemi, suatu penyakit masih mungkin mendatangkan kesengsaraan dan kematian," ujar dr Ryan merujuk pada Covid-19.

Dr Ryan menjelaskan, ketika menjadi endemi, virus masih ada, namun tingkat penularannya rendah. Biasanya, itu akan menjadi penyakit yang menyebar atau meningkat secara musiman atau wabahnya melewati situasi endemi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Meskipun tingkat penularannya lebih rendah, ini sangat klasik untuk banyak penyakit menular, lihat saja endemi HIV, tuberkulosis, dan malaria yang telah membunuh jutaan orang di planet ini setiap tahun," kata dr Ryan yang merupakan spesialis kesehatan masyarakat.

Melihat fakta tersebut, dr Ryan mengingatkan agar masyarakat tidak menganggap status endemi kondisi yang bagus banget. Sebab, penyakit endemi membutuhkan program pengendalian yang ketat agar dapat mengurangi infeksi, kesengsaraan, dan kematian.

"Perubahan dari pandemi menjadi endemi itu hanya perubahan label, tak mengubah tantangan yang kita hadapi," tuturnya, dikutip dari Indian Express, Selasa (15/3/2022).

Ke depannya, menurut dr Ryan, transmisi virus penyebab Covid-19 harus dikendalikan. Dunia masih perlu mengendalikan virusnya dan melakukan langkah perlindungan terhadap kelompok paling rentan, yakni komunitas marginal di seluruh dunia.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

0