UGM Jadi Kampus Pertama Penyelenggara Pelatihan Remote Pilot Drone Tersertifikasi
MAGENTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapat pengakuan dari Kementerian Perhubungan sebagai universitas pertama yang dapat menyelenggarakan pelatihan remote pilot sistem pesawat udara kecil tanpa awak (SPUKTA) atau drone tersertifikasi di Indonesia.
Koordinator Task Force Remote Pilot Rating SPUKTA UGM Sanjiwana Arjasakusuma, menjelaskan penerbitan Lisensi Remote Pilot (RPL) rating SPUKTA hanya dapat dilakukan melalui perolehan sertifikat dari lembaga pelatihan yang diakui oleh Kementerian Perhubungan.
“Terbaru ada UGM yang merupakan universitas pertama yang diakui dapat menerbitkan sertifikat Remote Pilot License (RPL) yang diakui oleh Kementerian Perhubungan,” ungkap Sanjiwana dikutip dari ugm.ac.id, Kamis (12/10/2023).
BACA JUGA: Mahasiswa UGM Buat Jaket Keselamatan Bagi Pengendara Motor, Harganya Rp260 Ribu
Sanjiwana menyampaikan, UGM mendapatkan pengakuan ini setelah melalui serangkaian asesmen yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Asesmen dilakukan terhadap kesiapan sarana prasarana serta sumber daya manusia serta kurikulum yang diajukan oleh UGM dengan kriteria yang diatur oleh Direktorat Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan.
Pengakuan UGM sebagai salah satu pusat pelatihan RPL tertuang dalam SK DKPPU Nomor UM.006/21/17/DKPPU-2023 tertanggal 30 Agustus 2023, yang mencatat UGM sebagai lembaga pelatihan Remote Pilot Rating SPUKTA dengan nomor UASTC-009.
Menyambut hal baik tersebut, UGM membentuk tim task force untuk pelatihan Drone/UAV di UGM dengan anggota tim terdiri dari Fakultas Geografi, MIPA, Teknik, Sekolah Vokasi dan PUSTRAL.
BACA JUGA: Tanoto Sahabat UGM Beri Beasiswa Rp 15 Juta untuk Mahasiswa S2, Ini Syaratnya
Task Force ini bertugas untuk mengatur instrumentasi pelatihan dan mensupervisi penyelenggaraan pelatihan Remote Pilot rating SPUKTA yang dilangsungkan di lingkup UGM agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh DKPPU.
Salah satu anggota task force, Taufik Hery Purwanto mengatakan pengakuan ini penting bagi UGM, sebab banyak pengembangan, pemanfaatan dan pelatihan SPUKTA di UGM untuk memenuhi regulasi yang ada terkait keselamatan (safety) dan keamanan (security). Oleh karenanya diperlukan pengetahuan tentang SPUKTA, regulasi, serta lisensi untuk menerbangkan.
Sebagai tindak lanjut dari pengakuan UGM sebagai lembaga pelatihan remote pilot rating SPUKTA oleh Kementerian Perhubungan telah dilakukan pelatihan Remote Pilot License (RPL) dan Pengolahan Foto Udara tingkat Lanjut dari PUSPICS Fakultas Geografi UGM pada bulan Juni 2023 yang diikuti 17 peserta.
BACA JUGA: Dosen UGM Raih Penghargaan Best Presenter pada Konferensi Internasional Kelautan ICMMBT 2023
Selain itu, pelatihan Remote Pilot dan Pengoperasian Unmanned Aircraft System untuk Pemetaan pada bulan Juli 2023 yang dilangsungkan oleh PUSTRAL UGM. Seluruh peserta pelatihan tersebut berhasil mendaftarkan sertifikatnya untuk mendapatkan lisensi dari Kementerian Perhubungan melalui SIDOPI-GO.
“Harapannya ke depan, pengakuan UGM sebagai lembaga pelatihan remote pilot rating SPUKTA akan dapat dimanfaatkan masyarakat luas untuk mencetak sumber daya manusia untuk dunia aviasi dengan pemahaman saintifik serta memiliki wawasan keamanan dan keselamatan yang baik,” kata Taufik.
BACA JUGA: Sepanjang 2023, UGM Cetak 50 Guru Besar Baru