Gaya Hidup
Gunung Gede Membeku, Begini Caranya Agar Pendaki tidak Alami Hipotermia
MAGENTA -- Gunung Gede Pangrango mengalami penurunan suhu udara sejak beberapa hari terakhir. Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Deni mengatakan suhu mencapai 0 derajat Celsius.
Bahkan hal yang sama dapat dirasakan di kawasan pintu masuk pendakian Cibodas dan Gunung Putri.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
"Suhu di kawasan Alun-Alun Suryakancana sempat dilaporkan sampai 0 derajat Celsius saat pagi hari. Penurunan suhu terjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Untuk pastinya kami masih menunggu laporan petugas," katanya, dikutip dari Republika.co.id, Kamis (18/7/2024).
BACA JUGA: Resep Herbal Prof Hembing: Lidah Buaya dan Terung Ungu Bisa Kurangi Flek Hitam
Dia meminta pendaki untuk ekstra hati-hati dalam melakukan aktivitas pendakian, patuhi aturan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku serta mematuhi anjuran petugas di pintu masuk pendakian. Setiap pendaki diminta mempersiapkan diri dengan matang, termasuk kesehatan fisik, teknis dan perlengkapan yang dibutuhkan sesuai standar keselamatan agar terhindar dari hipotermia karena suhu dingin.
Apa Itu Hipotermia?
Dalam artikel Republika.co.id, Akademisi dan Praktisi Kesehatan Prof Ari F Syam menjelaskan hipotermia adalah suatu keadaan suhu tubuh turun drastis sampai 35 derajat Celsius. Dalam keadaan normal, suhu tubuh manusia 37 derajat Celsius. Hipotermia adalah keadaan darurat yang harus segera diatasi.
Hipotermia dicegah dengan menutupi badan agar udara dingin yang menyengat tidak langsung kontak dengan kulit.
Washington Trails Association dalam lamannya mengatakan hipotermia merupakan kondisi yang umum dialami pendaki. Selalu ingat bahwa bagi pendaki pencegahan adalah jalan terbaik menghindari hipotermia.
BACA JUGA: Kisah Presiden Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia yang Sedang Perang
Penyebab Hipotermia
- Tidak cukup pelindung tubuh dari udara dingin.
- Tubuh kurang cairan dan nutrisi.
- Kurangnya perencanaan matang aktivitas atau kondisi pendakian.
Gejala Ringan Hipotermia
- Tersandung, bergumam, menggerutu, atau meraba-raba
- Gemetaran atau menggigil
- Perubahan kepribadian, terutama menjadi pendiam
- Suhu tubuh lebih rendah dari biasanya, tetapi biasanya di atas 32 derajat Celsius
BACA JUGA: Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat
Cara Mencegah Hipotermia
- Hidrasi dan nutrisi. Siapkan makanan ringan dan air tambahan, dan simpanlah di tempat yang mudah dijangkau.
- Pakaian yang sesuai. Ingatlah bahwa “katun membunuh.” Saat Anda mungkin mengalami hujan atau salju, sebaiknya kenakan bahan sintetis atau wol, yang, tidak seperti katun, dapat membuat Anda tetap hangat meski basah.
- Pelapisan yang tepat. Ketahui bagaimana dan kapan harus melakukan penyesuaian.
- Manajemen istirahat yang baik. Pilih tempat peristirahatan yang terlindung, makan dan minum di setiap perhentian, namun usahakan waktu istirahat tetap singkat.
- Gunakan pakaian berlapis hingga tutup kepala tambahan, kaus kaki tebal dan sarung tangan selama berada di luar di saat udara dingin menyengat.
- Gunakan pakaian yang kering dan bersih.
- Oleskan krim ke kulit tangan, telapak kaki, bibir, dan hidung agar kulit tidak kering dan menimbulkan luka.
Cara Mengatasi Orang yang Hipotermia
- Pindahkan orang itu ke lokasi yang lebih hangat dan kering, misal ke dalam tenda.
- Jika orang tersebut tidak dapat dipindahkan, lindungi orang itu dari kedinginan dan angin sebanyak mungkin.
- Gunakan selimut atau jaket tebal yang kering untuk menyelimuti seluruh tubuh orang tersebut.
- Jika korban masih sadar, berikan minuman hangat dan bukan yang mengandung kafein.
"Teknik skin to skin bisa menjadi alternatif untuk membantu hipotermia pada orang sedang mengalami hipotermia," katanya.
Teknik ini biasanya dilakukan untuk menghangatkan tubuh bayi baru lahir yang dilakukan oleh ibunya. Skin to skin dikenal juga sebagai teknik kanguru.
Sumber: Republika.co.id dan Washington Trails Association
