History

Tak Punya Uang, Sukarno Lelang Peci Kesayangan untuk Bayar Zakat Fitrah

Presiden Sukarno pada 1965. Tak Punya Uang, Sukarno Lelang Peci Kesayangan untuk Bayar Zakat Fitrah. Foto: Dok. Republika
Presiden Sukarno pada 1965. Tak Punya Uang, Sukarno Lelang Peci Kesayangan untuk Bayar Zakat Fitrah. Foto: Dok. Republika

MAGENTA -- Sebuah kisah menarik terjadi menjelang Lebaran di tahun 1950-an. Waktu itu, Presiden Sukarno tidak punya uang untuk membayar zakat fitrah. Dengan terpaksa ia melelang peci kesayangan yang sering dikenakannya, yaitu peci Kuda Mas.

Cerita di atas dikisahkan oleh mantan menteri luar negeri Roeslan Abdoelgani dalam buku Suka Duka Fatmawati Sukarno karya Kadjat Adrai yang diterbitkan Yayasan Bung Karno, 2008.

Cak, tilpuno Anang Tayib. Kondo-o nek aku gak duwe duwik (Cak, teleponkan Anang Tayib. Kasih tahu bahwa aku tak punya uang),” kata Sukarno.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

Yang dimaksud Sukarno adalah Anang Tayib pengusaha peci merek Kuda Mas, keponakan Roeslan. Atas permintaan Sukarno itu, Roeslan punya ide untuk melelang peci bekas kesayangan Sukarno yang pasti diminati banyak orang.

“Beri aku satu peci bekasmu. Saya akan lelang,” kata Roeslan.

“Bisa laku berapa, Cak?” tanya Sukarno.

BACA JUGA: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Mewakili Keluarga