History

Kisah Babinsa Ende Koptu Anronikus Bangun PLTA Mini untuk Terangi Dusun Mbani NTT

PLTA mini di Dusun Mbani Kabupaten Ende, NTT buatan Koptu Anronikus Tampami. Foto: tniad.mil.id

MAGENTA -- Tidak tega melihat warga binaannya harus gelap-gelapan di malam hari, Babinsa Koramil 1602-01/Ende Koptu Anronikus Tampami membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) mini di Dusun Mbani, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan pembangunan PLTA itu dilakukan Koptu Anronikus Tampami pada akhir tahun 2019. Atas aksinya itu, ia diusulkan mendapat Soedirman Awards 2023.

Koptu Anronikus mengatakan, untuk akses menuju Dusun Mbani sangat sulit dan terisolir. Jika musim hujan, jalanan menjadi berlumpur hingga desa tersebut tidak bisa diakses karena air sungai tinggi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

BACA JUGA: Melihat Cara TNI AL Mengamankan KTT AIS Forum 2023 di Bali

“Ketika musim hujan saya menginap di desa itu karena tidak bisa pulang akibat hujan lebat, tidak bisa nyeberang di sungai, saya sangat prihatin melihat warga desa di situ ketika saat malam, yang lebih parah mereka setengah 7 itu sudah tak ada aktivitas,” cerita Koptu Anronikus dikutip dari tniad.mil.id, Kamis (26/10/2023).

Pada malam hari, sambung Anronikus, anak-anak harus belajar dengan penerangan obor. Atas keprihatinan tersebut, Anronikus mencari cara agar Dusun Mbani itu bisa dialiri oleh listrik.

Kemudian, Anronikus berdialog dengan tokoh dan pemuda setempat. Tiap malam sebelum tidur ia selalu komunikasi dengan masyarakat dan tokoh di desa tersebut.

BACA JUGA: HUT ke-78 TNI: Ini Profil 3 Jenderal Besar Indonesia, Soedirman, AH Nasution, dan Soeharto

"Pak Babinsa bagaimana Indonesia sudah merdeka, saat ini kami belum merdeka," tanya seorang tokoh masyarakat setempat kepada Koptu Anronikus.

"Belum merdekanya bagaimana?" kata Koptu Anronikus.

"Bapak liat sendiri kan kita gelap-gelapan ini" jelas seorang tokoh masyarakat setempat sambil berkelakar.

Babinsa Ende Koptu Anronikus Tampami diusulkan mendapat Soedirman Awards 2023. Foto: tniad.mil.id

Menjawab pertanyaan tersebut, Koptu Anronikus berinisiatif mengunakan disel sebagai sumber listrik untuk menerangi desa tersebut. Tetapi, biaya yang dibutuhkan sangat mahal karena harus menggunakan BBM. Penerangan menggunakan disel hanya bertahan seminggu.

Koptu Anronikus kembali memutar otaknya dan melihat sungai di dekat desa itu mengalir deras kemudian mencoba untuk membuat PLTA mini.

“Akhirnya muncul ide saya, memang saya nggak pernah merakit PLTA mini dan nggak punya pengalaman untuk membuat barang itu. Pulang dari kantor, saya coba belajar dari YouTube, kadang saya ketemu teman saya di kota biasanya yang servis dinamo, saya tanya mereka cari pengalaman,” kata Anronikus.

Setelah mempunyai sedikit pengetahuan soal PLTA, Koptu Anronikus dan pemuda setempat mencari bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan PLTA. Namun, setelah proses perakitan selesai, PLTA menghasilkan arus yang tidak stabil.

“Sempat macet satu bulan, saya berpikir lagi bagaimana, karena dasarnya saya nggak pernah belajar barang itu, saya nekat cari tahu informasi bagaimana cara barang ini bisa hidup,” cerita Anronikus.

Setelah mempelajari lebih dalam, Babinsa menyebut alat untuk menstabilkan aliran listrik harus dipasang di PLTN mini tersebut. Ia memesan barang itu dari luar provinsi karena tidak ada yang menjual di Ende.

BACA JUGA: HUT ke-78 TNI: Ranking Kekuatan Militer Dunia, Malaysia Peringkat 42, Indonesia Urutan Berapa?

Pada Desember 2019, PLTA mini itu dilakukan uji coba pertama, lampu di tiap-tiap rumah dipasang. Pada saat percobaan pertama, lampu-lampu di rumah warga meledak. Akhirnya Babinsa memutar otak kembali sampai akhirnya ketemu perbandingan yang cocok listrik mengalir dengan stabil kerumah warga.

Koptu Anronikus menyebut PLTA mini itu digunakan dari tahun 2020 hingga pertengahan 2022. Sebab, pada tahun 2022 itu aliran listrik dari PLN telah masuk.

“Tapi namanya jaringan di desa kan banyak pohon kemiri, kalau musim hujan musim angin listrik bisa padam 1 minggu, kadang 2 minggu, jadi PLTA itu jadi listrik emergency, ketika padam mereka bisa gunakan,” kata dia.

Bagi Koptu Anronikus, sebagai Babinsa dia akan mengerahkan seluruh kemampuannya. Dia selalu berupaya untuk mengatasi kesulitan warga.

BACA JUGA: Asah Kemampuan Tempur, Prajurit Yontankfib 2 Marinir Lakukan Kalibrasi Teropong