Sembilan Cara Melindungi Diri dari Sihir, Salah Satunya Makan Kurma Ajwa
MAGENTA -- Sihir adalah salah satu cara mempergunakan setan dengan jalan menundukkannya, atau mengikat perjanjian dengannya, atau menjalin kesepakatan dengannya dengan syarat manusia itu kafir kepada Allah dan agama.
"Dengan tujuan setan mau menaatinya dalam urusan yang disepakati keduanya dalam perbuatan-perbuatan haram dan menyakiti orang lain," tulis Sya'ban Ahmad Salim dalam buku Ensiklopedi Pengobatan Islam yang diterbitkan oleh Pustaka Arafah, Solo, 2012.
Dalam hal ini, lanjut Sya'ban, penyihir membebani setan untuk melaksanakan kesepakatan terlaknat yang berupa tugas jahat tertentu, yang terikat dengan tempat tertentu, waktu tertentu, dan diarahkan kepada orang tertentu.
BACA JUGA: Sihir Perceraian: Penjelasan, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Atau bisa juga memunculkan khayalan dengan tujuan tercapainya perkara tertentu, misalnya gangguan berat terhadap target yang disihir atau orang dekatnya.
Ada beberapa cara untuk melindungi seseorang dari sihir sebelum terjadinya serangan sihir. Jika semua orang mengetahuinya, niscaya mereka akan terhindar dari jahatnya perbuatan yang dibenci oleh Allah Ta'ala ini.
Cara Melindungi Diri dari Sihir dalam Islam
1. Ikhlas kepada Allah Ta'ala dalam segala sesuatu, terus-menerus berdzikir mengingat Allah Ta'ala dan mengesakan-Nya.
2. Senantiasa membaca Alquran Al-Karim, menghafalkannya, serta merenungkan ayat-ayat dan maknanya.
3. Membaca ayat kursi dan dua ayat terakhir surat Al Baqarah setiap hari pada pagi dan sore hari.
Keutamaan kedua bacaan itu termaktub dalam hadits Rasulullah, "Barangsiapa yang membaca ayat Kursi pada waktu malam maka Allah senantiasa menjaganya dan setan tidak dapat mendekatinya sampai dia memasuki waktu pagi."
Baca Juga: Cara Mengobati Sihir Cinta Guna-Guna Istri pada Suami, Baca Ayat Alquran Ini
Rasulullah juga bersabda: "Barang siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada suatu malam, maka kedua ayat itu akan mencukupinya." (HR. Al-Bukhari).
4. Selalu membaca dzikir pagi dan sore hari.
5. Selalu melakukan sholat fardhu secara berjamaah.
6. Selalu mengerjakan sholat tahajud sekuat kemampuannya.
7. Membaca surat Al Baqarah di rumah atau mendengarkannya karena di dalam surat itu terkandung berkah.
8. Menghindari segala sesuatu yang berkaitan dengan sihir, baik orang-orangnya maupun perbuatannya.
9. Memakan beberapa kurma ajwa sebelum makan. Jika mampu, pilihlah kurma tersebut yang berasal dari Madinah, maka itu lebih utama.
Nabi Muhammad bersabda: Barang siapa yang memasuki waktu pagi dengan memakan beberapa butir kurma ajwa maka racun atau sihir tidak akan menimbulkan madharat terhadap dirinya pada hari itu. (HR. Al-Bukhari).
Jika seseorang menjalani salah satu atau semua perlindungan ini secara terus-menerus, maka kebiasaannya tersebut akan berfungsi sebagai tameng yang melindunginya dari pengaruh sihir dengan izin Allah Ta'ala.
Riwayat tentang Khasiat Kurma Ajwa
Kurma ajwa dikenal sebagai kegemaran Rasulullah. Kurma ini juga memiliki sederet manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kurma ini berasal dari Madinah, dan biasa tumbuh di dataran tinggi. Kurma ajwa memiliki ciri khusus dibanding kurma lain, yaitu berwarna lebih hitam dan berukuran lebih kecil.
Namun, yang paling istimewa dari buah ini adalah, bibitnya ditanam langsung oleh Rasulullah pada 14 abad lalu dan masih dibudidayakan hingga saat ini.
Berikut ini beberapa riwayat mengenai khasiat kurma ajwa, dikutip dari Suara Muhammadiyah.
1. Dari Sad bin Abi Waqqash radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang setiap hari sarapan kurma ajwa 7 butir, maka di racun maupun sihir tidak akan memberikan pengaruh baginya di hari itu.” (HR. Bukhari 5130 & Muslim 5460)
2. Dari Aisyah radhiyallahu anha, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya dalam kurma ajwa dari daerah Aliyah terdapat obat. Atau bahwa ajwa adalah anti racun di pagi hari.” (HR. Muslim 5462)
3. Dalam riwayat lain, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dalam ajwa Aliyah yang dimakan di pagi hari, akan menjadi obat dari setiap sihir dan racun.” (HR. Ahmad 24735 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Daerah Aliyah adalah perkebunan atau perkampungan dari dataran tinggi Madinah ke arah Nejd (Jazirah Arab bagian tengah). Atau perkebunan di dataran rendah Madinah ke arah Tihamah. Menurut al-Qodhi Iyadh, daerah Aliyah yang paling dekat sejarak 3 mil dan yang paling jauh 8 mil dari Madinah. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 14/3). (MHD)