News

Yahudi Bakar Bendera Israel, Dukungan Dunia atas Aksi Pejuang Palestina Meningkat

Dukungan masyarakat dunia atas aksi pejuang Palestina meningkat. Foto: Tyler Pasciak LaRiviere/Chicago Sun-Times vi

MAGENTA -- Dukungan aksi pejuang Palestina yang merangsek masuk ke wilayah-wilayah yang diduduki Israel mendapat sambutan luas dari masyarakat dunia. Di Sydney Australia, ratusan orang berkumpul untuk berunjuk rasa menunjukkan dukungannya terhadap serangan Palestina ke wilayah terjajah.

Dilansir The Guardian, unjuk rasa di Sydney, yang diselenggarakan oleh Palestine Action Group Sydney, menuntut Australia memutuskan hubungan dengan Israel.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Mereka berbaris dari Balai Kota ke Gedung Opera Sydney pada hari Senin, tiba sekitar jam 7 malam, di mana landmark tersebut sebelumnya diterangi dengan warna biru dan putih sebagai representasi dukungan kepada Israel.

BACA JUGA: Pejuang Palestina Rebut Wilayahnya dari Israel, KNRP Siapkan Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Hal yang sama terjadi di Istanbul, Turki, ribuan warga Turki di Istanbul berpartisipasi dalam pawai yang disebut "Pawai Fatah" untuk mendukung Palestina.

Aksi serupa juga digaungkan di Sanaa di Yaman, para pendukung Houthi yang membawa bendera Palestina merayakan serangan terhadap Israel, yang oleh Hamas disebut sebagai Badai al-Aqsa.

Tidak ketinggalan pula di Toronto, Kanada, masyarakat juga turun ke jalan menyatakan dukungannya kepada Palestina dalam merebut wilayahnya kembali. Termasuk pula warga New York dan Chicago yang menunjukkan solidaritasnya atas perjuangan Palestina.

BACA JUGA: Bacaan Doa Qunut Nazilah untuk Doakan Muslim Palestina Berjuang Lawan Serangan Israel

Uniknya, sikap anti-Israel tersebut tidak saja ditunjukkan oleh warga non-Yahudi, bahkan sekelompok warga Yahudi pun turut membakar bendera Israel.

Melalui platform media sosial X (dulunya Twitter), organisasi bernama Torah Judaism memposting video pembakaran bendera Israel dan menyatakan dengan tegas bahwa Israel bukanlah negara bangsa Yahudi, dan Israel tidak mewakili orang-orang Yahudi.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Sukamta mengatakan bahwa kekerasan di Palestina tidak akan pernah berhenti total selama Israel terus menjajah Palestina.

BACA JUGA: Ketegangan Palestina-Israel, Kepala Polisi Israel Minta Warganya Bawa Senjata

Menurutnya, tidak ada yang bisa menerima penjajahan yang di dalamnya terdapat represi, kekerasan dan pelecehan nilai nilai kemanusiaan selama lebih dari 70 tahun.

"Kebijakan penjajahan yang rasis dan penuh kebencian yang diterapkan terhadap mereka bahkan sebagian besar dari mereka telah diperlakukan seperti hidup dalam penjara terbuka selama lebih dari 25 tahun akibat dari kebijakan mengisolasi wilayah mereka,” tegas Sukamta di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Bangsa Indonesia yang mengalami penjajahan serupa dan harus berjuang sendiri merebut kemerdekaanya melalui perang kemerdekaan, sangat memahami apa yang sedang dialami Bangsa Palestina.


“Rasanya naif kalau orang membayangkan mereka akan menerima terus dan suatu saat tidak akan memberontak dengan kekerasan sebagai langkah terakhir mempertahankan eksistensi dan kehormatan mereka,” katanya.

Sesuai dengan amanah UUD 1945, untuk menghilangkan penjajahan di dunia, Indonesia perlu menggalang dukungan lebih luas ke negara-negara yang selama diam atau mendukung Israel. Dukungan negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jerman atas kejahatan Israel terhadap Palestina menjadikan Israel masih terus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.

“Indonesia juga bisa mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk lebih tegas terhadap Israel dan lebih maksimal mendukung Palestina,” ujarnya.

BACA JUGA: Ketika Wafat Nabi Muhammad SAW tidak Meninggalkan Harta Warisan

Dampak serangan masif pejuang Palestina berhasil menurunkan jumlah pemukim Yahudi yang menyerbu ke Masjid Al-Aqsa. Jika sebelumnya jumlah pemukim Yahudi Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsa di hari-hari biasa atau normal mencapai ratusan orang, paska operasi Badai Al-Aqsa hanya mencapai 76 orang saja.

Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) kembali membuka donasi untuk warga Indonesia yang ingin membantu warga Gaza korban perang. Memasuki musim dingin ini, kebutuhan selimut, obat-obatan, bahan makanan pokok meningkat tajam mengingat Israel juga membombardir rumah sakit, rumah penduduk dan aset-aset vital seperti aliran air.

“Kami terus konsisten membantu Palestina melalui aksi kemanusiaan. Mengingat ini adalah masa-masa tersulit mereka, maka bantuan dari seluruh dunia khususnya masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan saat ini. Bantuan tersebut akan kami salurkan dalam waktu dekat melalui beberapa tahapan,” ungkap Ketua Umum KNRP Soeripto.

BACA JUGA: On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya