TNI AL Butuh 12 Kapal Selam Guna Perkuat Pertahanan Maritim Indonesia
MAGENTA -- Sebagai negara kepulauan yang berdaulat, Indonesia harus memiliki kekuatan pertahanan maritim yang terdepan. Saat ini, Indonesia memiliki satu kapal selam produk Jerman Barat dan tiga kapal selam buatan Korea Selatan dalam kondisi siap tempur setelah sukses melakukan uji penembakan torpedo beberapa waktu lalu.
Pemerintah Indonesia melalui sejumlah kebijakan berupaya mewujudkan kekuatan pertahanan maritim yang memadai. Program modernisasi alutsista sebagai prioritas mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pertahanan RI. PT PAL Indonesia dipilih melalui putusan KKIP tahun 2013 yaitu PT PAL sebagai galangan dalam negeri untuk pembangunan dan penguasaan teknologi kapal selam.
"Harapan kita adalah memiliki sekitar 12 kapal selam sesuai dengan rencana pengembangan kekuatan TNI AL. Proses pemenuhan masih berlangsung, tetapi kami yakin kapal selam ini akan terpenuhi dan menjadi aset yang sangat berharga bagi pertahanan dan keamanan Indonesia," kata GM Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia Laksma TNI Wiranto dikuti dari pal.co.id, Selasa (17/1/2024).
BACA JUGA: Empat Kapal Perang Asing Kibarkan Merah Putih di Laut Mediterania
Pengadaan kapal selam bukan hanya memenuhi kebutuhan TNI AL, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membangun industri pertahanan dalam negeri. Fasilitas yang dibangun oleh PT PAL Indonesia, merupakan yang pertama di ASEAN dan telah dimanfaatkan untuk menyelesaikan pembangunan kapal selam ketiga KRI Alugoro-405 dari batch pertama dan sukses merampungkan perbaikan menyeluruh dalam proyek Overhaul KRI Cakra-401.
"Kemandirian adalah esensi pembangunan deterrent effect. Dengan memiliki kemandirian, kita dapat melaksanakan produksi, pemeliharaan memberikan dan mendukung kesiapan operasi bagi TNI AL, Hal ini menjadikan kapal selam sebagai aset yang tidak hanya tangguh tetapi juga berkelanjutan." tutur Laksma TNI Wiranto.
Laksma TNI Wiranto menambahkan, melihat kemajuan teknologi kapal selam, terutama dalam teknologi Air Independent Propulsion (AIP), teknologi baterai liquid acid ke lithium-ion battery (LIB) serta Autonomous, PT PAL Indonesia sedang menyesuaikan visi pembangunan fasilitas kapal selam dalam rencana PMN 2021.
BACA JUGA: Melihat Cara TNI AL Mengamankan KTT AIS Forum 2023 di Bali
PT PAL selaku galangan harus bisa mendukung dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan alutsista modern. Ini penting untuk memastikan bahwa PT PAL tetap menjadi pemimpin dalam penguasaan teknologi kapal selam ke depannya.
PT PAL Indonesia tengah melakukan penyesuaian untuk memilih teknologi terbaik, termasuk teknologi AIP dan baterai kapal selam yang akan mempengaruhi terhadap waktu menyelam lebih lama, serta kapal selam akan memiliki kemampuan tempur yang lebih andal. Pada tahun 2024, PT PAL mendapat kepercayaan melanjutkan proyek yang berkesinambungan sampai dengan tercapaianya target Indonesia Emas 2045.
"Bersama dengan stakeholder, PT PAL Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pertahanan maritim Indonesia, menjaga keamanan negara di tengah tantangan global yang semakin kompleks," tutup Laksma TNI Wiranto.
BACA JUGA: HUT ke-78 TNI: Ranking Kekuatan Militer Dunia, Malaysia Peringkat 42, Indonesia Urutan Berapa?