Bakamla RI dan AS Resmikan Pusat Pelatihan Maritim Anambas di Batam
MAGENTA -- Pusat Pelatihan Maritim Anambas Bakamla RI di Pangkalan Armada Batam diresmikan, Senin (29/1/2024). Pusat Pelatihan Anambas merupakan pencapaian signifikan dalam hal kerja sama maritim Indonesia dengan Amerika Serikat (AS).
Peresmian dipimpin oleh Charge d'affaires Amerika Serikat untuk Indonesia Michael F. Kleine dan Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah. Peresmian pusat pelatihan ini diadakan setelah sebelumnya dilakukan penandatanganan Rencana Kerja Bilateral Keamanan Maritim pada tanggal 8 November 2023.
Dalam sambutannya, Laksdya TNI Irvansyah mengatakan, bahwa di samudera persahabatan Amerika Serikat dengan Indonesia melalui Pusat Pelatihan Maritim Anambas di Batam menjadi tonggak bersejarah.
BACA JUGA: Indonesia Resmi Beli 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis, Apa Kehebatan Rafale?
"Bersama-sama, tidak hanya dilakukan pelatihan bagi para pelaut, namun juga memperkuat tali silaturahmi antar negara dan memperkuat keterikatan yang mendorong kemajuan serta keamanan laut demi masa depan yang aman dan sejahtera," kata Irvansyah dikutip dari laman resmi TNI, Selasa (30/1/2024).
Dibiayai oleh US State Department's Bureau of International Narcotics and Law Enforcement (INL), pembangunan Pusat Pelatihan Maritim senilai 1,5 juta dolar AS ini menandai penyelesaian tahap kedua kerja sama di Batam. Pusat pelatihan komprehensif ini mencakup enam ruang kelas, ruang konferensi, dan kantor.
Tidak lama setelah dibuka, 16 personel Bakamla RI menjadi siswa pertama di pusat pelatihan ini. Kelas perdana adalah Pelatihan Instruktur Operator Kapal Kecil (Small Boat Operator Instructor) yang berlangsung selama dua minggu. Pelatihan ini turut menghadirkan fasilitator dari USCG dan bertujuan untuk mempersiapkan instruktur Bakamla RI dalam melatih para personel Bakamla RI di masa depan.
BACA JUGA: TNI AL Butuh 12 Kapal Selam Guna Perkuat Pertahanan Maritim Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Michael F Kleine mengungkapkan kerja sama merupakan pencapaian yang signifikan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
"Dalam kurun waktu empat tahun sejak dimulainya konstruksi pusat pelatihan ini, diharapkan akan meningkatkan kapabilitas maritim Indonesia serta memperkuat peran Indonesia sebagai pemimpin dalam melawan kejahatan baik di tingkat domestik maupun transnasional," kata Kleine.
BACA JUGA: TNI AL Siapkan Lagi Dua Satgas Petarung untuk Jaga Kedaulatan di Laut Natuna dan Cartenz