History

Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab?

Para pekerja memasang gambar-gambar presiden pertama RI Sukarno di Jl Sukarno, Kota Bandung. Dekorasi tersebut berkaitan dengan peringatan Pidato Bung Karno yang akan digelar di Gedung Merdeka, Rabu 1 Mei 2016. Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab? Foto: Republika/Edi Yusuf
Para pekerja memasang gambar-gambar presiden pertama RI Sukarno di Jl Sukarno, Kota Bandung. Dekorasi tersebut berkaitan dengan peringatan Pidato Bung Karno yang akan digelar di Gedung Merdeka, Rabu 1 Mei 2016. Sukarno tak Puasa Ramadhan Saat Bacakan Teks Proklamasi, Apa Sebab? Foto: Republika/Edi Yusuf

MAGENTA -- Bagi bangsa Indonesia, bisa dibilang bulan Ramadhan memiliki makna tersendiri. Hal ini karena pada 9 Ramadhan 1364 Hijriyah atau 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Indonesia menyatakan kemerdekaan yang ditandai pembacaan teks proklamasi oleh presiden pertama Sukarno.

Sehari sebelum memproklamirkan kemerdekaan, Sukarno begadang di rumah Laksamana Maeda setelah pulang dari Rengasdengklok. Dikutip dari buku Kaigun, Angkatan Laut Jepang, Penentu Krisis Proklamasi (2007) karangan Suhartono Pranoto, pada malam itu Sukarno dan Mohammad Hatta menyantap makan sahur dengan nasi goreng, roti telur, dan ikan sarden.

Esoknya, dua jam sebelum naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan, Sukarno masih terbaring lunglai di kamarnya. "Pating greges (sakit semua)," kata Sukarno saat itu.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sukarno sebenarnya sudah disarankan oleh dokter pribadinya untuk memperbanyak istirahat karena ia terserang gejala malaria tertiana. Sukarno juga dilarang berpuasa karena harus minum obat. Tapi, Sukarno tetap memilih hadir dan berdiri di hadapan rakyat dan tidak memedulikan kondisi tubuhnya yang masih terbilang lemah.