Hari Buruh May Day: Kumpulan Puisi Wiji Thukul Soal Buruh, Bikin yang Baca Kena Mental!
MAGENTA -- Sekitar 50 ribu buruh diperkirakan memadati jalanan di Jakarta, Senin (1/5/2023). Aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day juga bakal digelar di 38 provinsi di Indonesia.
Solidaritas terhadap perjuangan buruh pernah diteriakkan oleh penyair dan aktivis hak asasi manusia Wiji Thukul melalui puisi-puisinya. Meski bukan seorang buruh, Wiji Thukul yang mempunyai nama asli Widji Widodo aktif memperjuangkan hak-hak buruh pada masa Orde Baru.
Latar belakang seni dan sastra yang dimilikinya membuat lelaki kelahiran 26 Agustus 1963 itu piawai membangkitkan semangat massa dengan kata-kata. Hingga sekarang keberadaan aktivis 98 itu tidak diketahui.
.
.
Masih hidup atau sudah meninggal? Meski demikian puisi-puisinya soal buruh tetap hidup.
Puisi-Puisi Wiji Thukul Soal Buruh
Buruh-buruh
Di batas desa
pagi-pagi
dijemput truk
dihitung seperti pesakitan
diangkut ke pabrik
begitu seterusnya
Mesin terus berputar
pabrik harus berproduksi
pulang malam
badan loyo
nasi dingin
Bagaimana kalau anak sakit
bagaimana obat
bagaimana dokter
bagaimana rumah sakit
bagaimana uang
bagaimana gaji
bagaimana pabrik? mogok?
pecat! mesin tak boleh berhenti
maka mengalirlah tenaga murah
mbak ayu kakang dari desa
BACA JUGA: Hari Buruh May Day: Dalam Islam Bekerja Bisa Bernilai Ibadah, Bagaimana Caranya?
Puisi Satu mimpi satu barisan di halaman selanjutnya...