Khazanah

Kisah Tukang Sapu Sunan Ampel: Konon Wafat dan Hidup Lagi Hingga Sembilan Kali

Umat muslim membaca Alquran di Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/4/2022). Kisah Tukang Sapu Sunan Ampel: Konon Wafat dan Hidup Lagi Hingga Sembilan Kali. Foto: ANTARA/Rizal Hanafi/Zk/hp
Umat muslim membaca Alquran di Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/4/2022). Kisah Tukang Sapu Sunan Ampel: Konon Wafat dan Hidup Lagi Hingga Sembilan Kali. Foto: ANTARA/Rizal Hanafi/Zk/hp

MAGENTA -- Saat menyiarkan agama Islam di Jawa Timur, Sunan Ampel yang mempunyai nama asli Raden Rahmat membuka asrama untuk para ksatria di Ampel, Surabaya.

Dikutip dari buku Wali Songo: Hidup dan Perjuangannya yang ditulis oleh Ust Maftuh Ahnan dan Mohammad Abduh terbitan CV Anugerah, Surabaya 1993. Murid yang berguru kepada Sunan Ampel saat itu kebanyakan putra adipati dan bangsawan Majapahit.

"Murid beliau yang terkenal adalah Raden Patah, Raden Bathara Katong (Adipati Ponorogo yang pertama), Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajad, Sunan Kalijaga, Mbah Sonjahi dan lain-lain," tulis Ust Maftuh.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

.

Dari sekian banyak muridnya, Mbah Soleh dan Sonhaji murid yang paling banyak diceritakan karena dianggap memiliki keistimewaan-keistimewaan.

Mbah Soleh adalah tukang sapu Masjid Sunan Ampel. Berkat Mbah Soleh masjid Sunan Ampel selalu bersih.

Tidak ada debu menempel di lantai dan dinding masjid. Kebersihan Masjid Sunan Ampel yang selalu terjaga membuat jamaah betah beribadah di dalam masjid.

BACA JUGA: Kisah Maulana Malik Ibrahim Sholat Minta Hujan: Hujannya Turun, Eh, Dituding Sihir

Setelah Mbah Soleh meninggal dunia, tidak ada seorang pun santri Sunan Ampel yang mampu membersihkan masjid tersebut seperti yang telah dilakukan Mbah Sholeh. Keadaan masjid selalu saja kotor dan berdebu. Setiap yang beribadah di dalam masjid selalu merasa tidak tenang dan tidak betah lama.

"Andai ia masih hidup, masjid ini tentu akan tetap bersih," ucap Sunan Ampel di hadapan para muridnya suatu hari.

Aneh tapi nyata, pada pagi harinya terlihat Mbah Sholeh sedang menyapu di pengimaman masjid. Bahkan diceritakan bahwa Mbah Sholeh sempat hidup beberapa bulan lamanya dan baru kemudian meninggal untuk yang kedua kalinya. Kejadian itu pun berulang.

Menurut cerita, sembilan makam yang berada di sebelah timur Masjid Agung Sunan Ampel dipercaya sebagai makam tukang sapu Sunan Ampel bernama Mbah Soleh. Ia mengalami hidup dan mati sampai sembilan kali.

"Hanya Allah yang Maha Mengetahui," tulis Ust Maftuh Ahnam dalam bukunya setebal 82 halaman itu.

Sunan Ampel lahir di Campa pada 1401 Masehi. Ayahnya yang bernama Ibrahim al Ghozi bin Jamaluddin Husen (Ibrahim Asmarakandi) adalah seorang ulama besar di Samarkand dekat Bukhara, Rusia Selatan. (MHD)

BACA JUGA:

▶ Bacaan Wirid Sesudah Sholat Fardhu Lengkap

▶ Tata Cara Sholat Fardhu Lengkap, Muslim Wajib Tahu

▶ Bacaan Doa Setelah Sholat Fardhu Lengkap dan Artinya

▶ Doa Sebelum dan Sesudah Makan, Lengkap dengan Artinya

▶ Doa Sayyidul Istighfar Bahasa Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya

▶ Disnaker Cilegon Buka Pelatihan Operator Ekskavator dan Forklift Gratis