Khazanah

Naskah Khutbah Jumat: Mengisi Tradisi Munggahan dengan Ziarah Kubur

Warga melakukan ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta, Ahad (10/3/2024). Tradisi ziarah makam ini dilakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga melakukan ziarah kubur di TPU Karet Bivak, Jakarta, Ahad (10/3/2024). Tradisi ziarah makam ini dilakukan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Foto: Republika/Thoudy Badai

MAGENTA -- Oleh: Abdul Karim Malik, Alumni Al Falah Ploso Kediri, Pengurus LBM PCNU Kabupaten Bekasi dan Tenaga Pengajar Pondok Pesantren YAPINK Tambun-Bekasi

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَوْضَحَ لَنَا شَرَائِعَ دِيْنِهِ وَمَنَّ عَلَيْنَا بِتَنْزِيلِ كِتَابِهِ وَأَمَدَّنَا بِسُنَّةِ رَسُولِهِ، فَلِلّٰهِ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَنْعَمَ بِهِ مِنْ هِدَايَتِهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْإِنْسَانِ مُبَيِّنًا عَلَى رِسَالَةِ الرَّحْمَنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ جَمِيْعًا، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مُوْقِنٍ بِتَوْحِيْدِهِ، مُسْتَجِيْرٍ بِحَسَنِ تَأْيِيْدِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ الْمُصْطَفَى، وَأَمِيْنُهُ الْمُجْتَبَي وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلَى كَافَةِ الْوَرَى، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللّٰهِ اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ، قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: بِسْمِ اللّٰهِ الرّٰحْمَنِ الرّٰحِيْمِ، وَالْعَصْرِ إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِینَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ B

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah

Dalam kesempatan yang mulia ini, khatib berwasiat untuk diri pribadi dan juga jamaah sekalian agar senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Mari kita sadari bersama bahwa tidak ada yang lebih baik untuk menjadi bekal menghadap Allah selain ketakwaan.

Sebagaimana Allah berfirman:

وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ

Artinya: “Berbekallah karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” (QS Al-Baqarah 197)

Hadirin sidang Jumat rahimakumullah

Di Jawa Barat, tradisi Munggahan masih dilestarikan dengan baik oleh berbagai kalangan masyarakat dengan diisi berbagai kegiatan, di antaranya silaturahim, makan bersama lalu dilanjutkan dengan bersama-sama menziarahi makam leluhur.

Secara perspektif Islam, tradisi seperti ini adalah hal yang baik untuk dipertahankan. Sebagaimana kaidah ushul fiqih:

المحُاَفَظَةُ عَلَى القَدِيْمِ الصَالِحِ وَالأَخْذُ باِلجَدِيْدِ الأَصْلَحِ

Artinya: “Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik.”

Tradisi seperti Munggahan merupakan warisan kearifan ulama terdahulu dalam Islamisasi nilai-nilai budaya masyarakat nusantara. Dan hal inilah yang patut kita jaga, salah satunya untuk menjaga identitas nasionalisme kita agar tidak terbawa arus globalisasi yang tidak terbendung.

Dalam tradisi ini juga terdapat aneka macam amalan yang sangat bermanfaat untuk umat Muslim, oleh karena itu secara substansial hukum mengadakan kegiatan Munggahan adalah diperbolehkan.

BACA JUGA: Ini Tiga Pesan Ustaz Adi Hidayat untuk Menjaga Keseimbangan Kehidupan