History

On This Day: 26 Maret 1968, Soeharto Jadi Presiden Gantikan Sukarno

Soeharto ketika menerima mandat presiden dari Sukarno. Foto: Arsip Nasional
Soeharto ketika menerima mandat presiden dari Sukarno. Foto: Arsip Nasional

MAGENTA -- Anak petani dari Dusun Kemusuk, Godean, Yogyakarta ini ketagihan jadi presiden. Soeharto memulai kariernya sebagai presiden pada 1968 menggantikan presiden pertama Sukarno.

Soeharto diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai Presiden Republik Indonesia pada 26 Maret 1968. Soeharto dipilih kembali oleh MPR pada 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.

Pada 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, menyusul terjadinya kerusuhan dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Anak pasangan dari Kertosudiro dan Sukirah ini lahir pada 8 Juni 1921.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ayahnya adalah petugas desa pengatur air dan pengairan sawah. Sukirah merupakan istri kedua Kertosudiro.

BACA JUGA: On This Day: 29 Januari 1950 Jenderal Soedirman Wafat, Selalu Menjaga Wudhu saat Bergerilya

Orang tua Soeharto bercerai lima pekan setelah Soeharto lahir. Selanjutnya Soeharto kecil diasuh oleh kakeknya, Atmosudiro. Soeharto memiliki adik tiri bernama Probosutedjo.

Masa Sekolah Soeharto

Saat SD, Soeharto kerap menjadi korban perundungan dari kawan-kawannya. Soeharto diejek "Den Bagus tahi mabul! Den Bagus tahi mabul" dan "Harto sirah gede!"

Ejeken itu membuat Soeharto kecil dikenal sebagai siswa yang sangat pendiam dan tertutup, bahkan paling pendiam di antara kawan-kawan sekolahnya kala itu.

Setamat SMP pada 1938, Soeharto ingin melanjutkan ke sekolah lebih tinggi. Namun, ayah dan keluarganya yang lain tidak mampu membiayai karena kondisi ekonomi.

BACA JUGA: On This Day: 21 Januari 1985, Bom Meledak di Candi Borobudur Hancurkan 9 Stupa dan 2 Patung Budha

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image