Sains

Mengapa Aroma Hujan Itu Harum dan Bikin Adem?

Hujan (pixabay)
Hujan (pixabay)

MAGENTA -- Banyak orang menyukai aroma hujan. Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa kecintaan seseorang terhadap aroma hujan merupakan warisan dari nenek moyang yang mengandalkan cuaca untuk bertahan hujan.

Apa sih yang membuat aroma hujan itu harum dan menenangkan?

Aroma hujan disebut petrichor. Istilah ini muncul pada tahun 1964 oleh dua ilmuwan asal Asutralia. Mereka mempelajari aroma cuaca basah dan menemukan hubungannya dengan reaksi kimia. Petichor ini bahkan tetap ada saat hujan turun setelah musim kemarau yang berkepanjangan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Petrichor merupakan aroma yang dihasilkan ketika hujan turun ke tanah atau tanah yang kering. Aroma itu berasal dari beberapa faktor.

Beberapa tanaman mengeluarkan minyak selama periode kering. Pada saat hujan, minyak ini dilepaskan ke udara. Reaksi kedua yang menciptakan petrichor terjadi ketika bahan kimia yang diproduksi oleh bakteri penghuni tanah yang dikenal sebagai actinomycetes dilepaskan.

Saat hujan jatuh ke tanah yang sangat kering, hujan menjebak gelembung udara kecil di permukaan. Gelebung udara inilah kombinasi dari aroma-aroma itu.

Aroma yang khas ini kemudian didorong ke atas, mengeluarkan aerosol aroma ke udara yang selanjutnya disebarkan oleh angin.

Aroma ini paling terlihat saat hujan ringan hingga sedang yang jatuh ke tanah berpasir atau tanah liat. Semakin deras curah hujan, kecepatan tetesan menekan pembentukan gelembung sehingga aerosol tidak terlepas ke udara.

Aroma lain yang terkait dengan hujan adalah ozon. Bagaimana terjadinya? Petir dapat memecah molekul oksigen dan nitrogen di atmosfer. Pada gilirannya, dua molekul ini bisa bergabung kembali menjadi oksida nitrat. Zat ini berinteraksi dengan bahan kimia lain di atmosfer untuk membentuk ozon yang memiliki bau agak tajam seperti klorin.

Ketika seseorang bilang bahwa mereka mencium bau hujan, mungkin angin telah membawa ozon turun dari awan dan tercium oleh orang tersebut.

sumber: livescience

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

The alchemist