Khazanah

Nabi Muhammad Kerap Membaca Surat Ini di Hari Jumat

Umat muslim membaca Alquran di Masjid Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/4/2022). Kisah Tukang Sapu Sunan Ampel: Konon Wafat dan Hidup Lagi Hingga Sembilan Kali. Foto: ANTARA/Rizal Hanafi/Zk/hp

MAGENTA -- Di antara surat-surat yang dibacakan Nabi SAW pada Jumat, salah satunya adalah surat Al Ghasyiyah. Ini juga merupakan salah satu bab menjelang akhir Alquran.

Surat Al Ghasyiyah Ayat 1-10 

1. Hal at?ka ?ad??ul-g?syiyah(ti).
Sudahkah sampai kepadamu berita tentang al-G?syiyah (hari Kiamat yang menutupi kesadaran manusia dengan kedahsyatannya)?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

2. Wuj?huy yauma'i?in kh?syi‘ah(tun).
Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk hina

BACA JUGA: Istimewanya Hari Jumat dalam Islam, Ini Amalan yang Dianjurkan Saat Jumat

3. ‘Amilatun n??ibah(tun).
(karena) berusaha keras (menghindari azab neraka) lagi kepayahan (karena dibelenggu).

4. Ta?l? n?ran ??miyah(tan).
Mereka memasuki api (neraka) yang sangat panas.

5. Tusq? min ‘ainin ?niyah(tin).
(Mereka) diberi minum dari sumber mata air yang sangat panas.

6. Laisa lahum ?a‘?mun ill? min ?ar?‘(in).
Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri,

BACA JUGA: Apa Hukum Melaksanakan Sholat Jumat di Jalan Raya?

7. L? yusminu wa l? yugn? min j?‘(in).
yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.

8. Wuj?huy yauma'i?in n?‘imah(tun).
Pada hari itu banyak (pula) wajah yang berseri-seri,

9. Lisa‘yih? r??iyah(tun).
merasa puas karena usahanya.

10. F? jannatin ‘?liyah(tin).
(Mereka) dalam surga yang tinggi.

Namun, mengapa Nabi begitu sering membacanya? Surat ini mengingatkan kita akan hal apa yang membuat Nabi begitu menyukainya? Tentang apa Nabi mengingatkan para sahabat di sebagian besar sholat Jumat yang dipimpinnya?

Dilansir di About Islam, sebagai permulaan, surat ini dimulai dengan mengingatkan kita akan Hari Pembalasan. Hal ini mengingatkan kita pada orang-orang yang akan bersedih dan tertekan di hari kiamat serta azab yang akan ditimpakan kepada mereka.

Ini sangat gamblang dan sangat menyedihkan. Allah mengingatkan kita akan hal itu, agar kita segera termotivasi untuk bekerja menghindari akibat tersebut. Agar kita berusaha terhindar dari siksa akhirat.

Allah memberitahu kita tentang orang-orang yang akan bahagia pada hari kiamat dan memberitahu kita tentang nikmat indah yang akan diberikan kepada mereka. Pengingat bagi kita untuk memperjuangkan rumah surga agar terhindar dari siksa neraka.

BACA JUGA: Doa Iftitah dalam Sholat Lengkap dengan Latin dan Artinya

Namun, bagaimana kita bisa memahami Jannah dan Jahannam secara nyata padahal kita belum melihatnya? Agar kita memahami betapa dalamnya surga dan api neraka, Allah meminta kita melihat keajaiban ciptaan-Nya di sini.

Lihatlah kedalaman dan detail dunia ini, dan pahami bahwa ada Pencipta di baliknya. Pahamilah di balik kedalaman dan detail akhirat itu juga ada Sang Pencipta. Allah mengikat ingatan kita akan kematian dengan refleksi dunia di sini.

Dengan merefleksikan keagungan dunia ini kita memahami bahwa pasti ada Pencipta. Lihatlah seekor unta. Makhluk yang begitu ramping, namun mampu membawa beban 100 kilogram dalam hitungan hari. Unta bisa bertahan tanpa air selama lebih dari sebulan.

BACA JUGA: On This Day: 8 Juni 632 Nabi Muhammad SAW Wafat, Umar Bin Khattab Sempat tak Percaya

Bukankah menakjubkan kalau ada makhluk seperti itu? Bukankah menakjubkan bila kita melihat ke langit? Di siang hari kita melihat warna biru yang menakjubkan. Sedikit awan dan warnanya berubah. Di malam hari kita melihat kerlap-kerlip bintang dan keindahan bulan, namun itu semua hanya secuil saja dari kehebatan alam semesta.

Semua ini merupakan pengingat bagi kita bahwa Allah mempunyai keseimbangan dalam ciptaan-Nya dan Dia akan menyeimbangkan segala ketidakadilan yang kita lakukan saat ini.

Saat kita merenungkan keagungan Allah, kita memahami surga dan neraka adalah urusan yang serius. Jadi kita sibuk mencoba mengingatkan dan memperingatkan orang-orang tentang akhir hidup mereka. Bukankah kita ingin orang lain juga masuk surga?

Namun, saat kita hendak melakukan seruan, Allah memerintahkan kita untuk juga bersikap lunak. Bersikap lunak karena kita bukan pengendali mereka.

Jadi lain kali Anda mendengar Surat Al Ghasyiyah di belakang seorang imam, ingatlah akhirat, renungkan dunia ini, dan pastikan Anda melakukan apa yang Anda bisa untuk membantu orang lain dalam menjalin hubungan dengan Allah.

BACA JUGA: Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka