History

On This Day: 23 Maret 1946, Bandung Lautan Api, Menolak Tunduk pada Penjajah

Foto udara Monumen Bandung Lautan Api di Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022). Setiap 23 Maret warga Kota Bandung memperingati peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 1946 sebagai peristiwa yang bersejarah. On This Day: 23 Maret 1946, Bandung Lautan Api, Menolak Tunduk pada Penjajah. Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Foto udara Monumen Bandung Lautan Api di Tegallega, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/3/2022). Setiap 23 Maret warga Kota Bandung memperingati peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 1946 sebagai peristiwa yang bersejarah. On This Day: 23 Maret 1946, Bandung Lautan Api, Menolak Tunduk pada Penjajah. Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi

MAGENTA -- Kota Bandung selain dikenal sebagai Paris Van Java dan Kota Asia-Afrika, juga terkenal dengan peristiwa heroiknya yang tercatat dalam sejarah. Peristiwa itu adalah Bandung Lautan Api yang terjadi pada 23 Maret 1946.

Saat itu, suasana Kota Bandung mencekam, sebabnya sekitar 200 ribu penduduk Bandung membakar kediaman mereka sendiri. Aksi bumi hangus Kota Bandung dilakukan sebagai taktik pasukan Republik Indonesia karena tidak sebanding dengan kekuatan Sekutu dan NICA (Netherlands Indies Civil Administration).

Djoened Poesponegoro dan kawan-kawan dalam buku Sejarah Nasional Indonesia VI (2008) menuliskan peristiwa Bandung Lautan Api diawali dengan datangnya pasukan Sekutu pada 12 Oktober 1945. Pada mulanya niat mereka datang hanya untuk membebaskan tentara Sekutu dari tahanan Jepang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Namun, NICA membonceng pasukan Sekutu dan ingin menguasai Indonesia lagi. Merasa dibohongi, prajurit dan rakyat Indonesia marah pada saat itu. Penyerangan-penyerangan ke markas NICA dan sekutunya mulai dilakukan.

Pada 27 November 1945, panglima perang Sekutu Kolonel MacDonald memberi ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat Datuk Djamin agar rakyat dan tentara Indonesia segera mengosongkan wilayah Bandung Utara. Jika sampai 29 November 1945 pukul 12.00 perintah itu tidak dipenuhi, Sekutu akan bertindak keras.

Ultimatum diberikan karena pada malam 24 November 1945, Tentara Republik Indonesia (TRI) melakukan penyerangan markas–markas Sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar Sekutu.