History

Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995

Presiden Soeharto saat terbang ke Sarajevo dari Kroasia setelah bertemu Presiden Franjo Tudjman, di Zagreb pada 1995. Paling kiri adalah Letjen (Purn) TNI Sjafrie Sjamsoeddin. Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995. Sumber: Dok. Republika
Presiden Soeharto saat terbang ke Sarajevo dari Kroasia setelah bertemu Presiden Franjo Tudjman, di Zagreb pada 1995. Paling kiri adalah Letjen (Purn) TNI Sjafrie Sjamsoeddin. Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995. Sumber: Dok. Republika

MAGENTA -- Kenekatan presiden Soeharto mengunjungi Bosnia Herzegovina yang tengah berperang sempat mendapat pertanyaan dari Letjen (Purn) TNI Sjafrie Sjamsoeddin. Peristiwa itu terjadi pada 1995.

Saat itu, Sjafrie Sjamsoeddin adalah orang yang bertanggungjawab atas keselamatan Soeharto. Ia menjabat sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden dengan pangkat kolonel inf.

Sjafrie bercerita saat tiba di Sarajevo, ibu kota Bosnia Herzegovina, suasana perang begitu mencekam. Suara tembakan terdengar di kejauhan, di sana-sini gerakan prajurit-prajurit yang bersiaga penuh.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Pak, kenapa sedang sensitif begini, Bosnia sedang kritis, Bapak datang?" tanya Sjafrie Sjamsoeddin dikutip dari buku Pak Harto: The Untold Stories yang disusun oleh Mahpudi dkk, terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2011.

"Ya, kita kan tidak punya uang. Kita ini pemimpin negara Non-Blok tetapi tidak punya uang. Ada negara anggota kita susah, kita tidak bisa membantu dengan uang, ya kita datang saja. Kita tengok," kata Soeharto.

Sjafrie bertanya lagi; "Tapi, ini kan risikonya besar?"

"Ya, itu kita bisa kendalikan. Yang penting orang yang kita datangi merasa senang, morilnya naik, mereka menjadi tambah semangat," kata Soeharto.

Baca juga: On This Day: 26 Maret 1968, Soeharto Terima Mandat Jadi Presiden Gantikan Sukarno