Sejarah Halal Bihalal Idul Fitri di Indonesia, Lengkap dengan Doa Silaturahim
MAGENTA -- Lebaran tiba. Bersalam-salaman untuk bermaaf-maafan dengan tetangga dan keluarga dekat menjadi ritual Idul Fitri yang wajib dilakukan.
Biasanya setelah seminggu lebaran, ritual ini dilanjutkan dengan menggelar acara halal bihalal. Dikutip dari Kemenkopmk.go.id, tradisi halal bihalal sudah ada sejak masa Mangkunegara I atau yang dikenal dengan Pangeran Sambernyawa.
Halal bihalal digelar untuk mewadahi pertemuan raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Selain dapat menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya, halal bihalal yang dihelat setelah sholat Idul Fitri itu untuk silaturahim keluarga kerajaan.
.
.
Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri. Mereka saling memaafkan.
Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa itu kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam sampai sekarang, dengan istilah halal bihalal.
BACA JUGA: Penghematan! Soeharto Putuskan tak Gelar Open House Idul Fitri 1987