Hari Buruh May Day: Dari Mesin Uap Hingga Revolusi Industri 4.0, Siapkah Buruh?
MAGENTA -- Revolusi industri yang lahir pada abad ke-18 boleh dikatakan sebagai peristiwa yang mengubah sistem ekonomi agraris menjadi sistem ekonomi industri.
Revolusi industri yang lahir di Eropa menggantikan tenaga hewan dan manusia. Ekonomi industri bekerja menggunakan tenaga mesin sebagai alat produksinya.
Cangkul, parang, sekop, gergaji, pisau, pengukur, palu, penenun, pemintal, pancung, jala, pendayung, dan lainnya menjadi jarang digunakan pada masa revolusi industri. Sebab telah ditemukan mesin pemintal, mesin tenun, lokomotif, dan sebagainya.
.
.
"Semua mesin tersebut bukan digunakan oleh tangan dan kaki, tetapi oleh mesin uap. Dengan demikian, pada masa revolusi industri terjadi penghematan tenaga manusia," tulis Wahjudi Djaja dalam bukunya yang berjudul Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern.
Tapi, kata Wahjudi, upah buruh yang rendah menimbulkan pertentangan antara buruh dengan majikan. Aksi pemogokan bermunculan sebagai wujud protes kaum buruh, sehingga kemananan negara menjadi kacau. Oleh karena itu, negara turut campur dalam persoalan ini demi kesejahteraan buruh dan rakyat.
Revolusi industri lahir ditandai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt pada 1763. Meski sebelumnya ada penemuan mesin pompa air oleh Thomas Newcomer. Awalnya, pabrik-pabrik sangat bergantung pada tenaga air. Jadi mesin pompa air dibutuhkan dan pabrik harus berada dekat sungai.
Mesin uap temuan Watt menyebabkan pabrik-pabrik tidak bergantung lagi pada tenaga air dan dapat didirikan di mana saja. Penemuan lainnya yang menunjang kemajuan industri adalah penemuan mesin-mesin pertekstilan.
BACA JUGA: On This Day: 1 Mei 1886 Hari Buruh May Day, Perjuangan demi Delapan Jam per Hari
Baca daftar penemuan penting di awal revolusi industri di halaman selanjutnya...