Khazanah

Konon Syekh Siti Jenar Menjelma Jadi Cacing karena Ingin Belajar Tasawuf

Ilustrasi masjid di Cirebon, Jawa Barat. Konon Syekh Siti Jenar Menjelma Jadi Cacing karena Ingin Belajar Tasawuf. Foto: Republika/Andrian Saputra
Ilustrasi masjid di Cirebon, Jawa Barat. Konon Syekh Siti Jenar Menjelma Jadi Cacing karena Ingin Belajar Tasawuf. Foto: Republika/Andrian Saputra

MAGENTA -- Syekh Siti Jenar. Nama tersebut tidak bisa dipisahkan dari kisah kehidupan Wali Songo. Ia merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Jawa. Siapakah Syekh Siti Jenar sebenarnya?

Ada banyak versi terkait asal usul Syekh Siti Jenar. Dalam Kitab Negara Kertabhumi, Syekh Siti Jenar disebut lahir di Semenanjung Malaka dan ayahnya bernama Syekh Datuk Saleh.

BACA JUGA: Ketika Sunan Gunung Jati Diminta Menebak Perempuan Hamil oleh Kaisar China

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

.

Ada juga yang menyebut ia lahir di Persia pada 1346 H atau 1426 M. Juga ada yang bilang bahwa Syekh Siti Jenar merupakan keturunan Cirebon dengan nama Ali Hasan atau Syekh Abdul Jalil.

Menurut buku Riwayat Wali Songo: Hidup dan Perjuangannya yang ditulis Ust Maftuh Ahnan dan Mohammad Abduh, terbitan CV Anugerah Surabaya, 1993, Syekh Siti Jenar adalah putra raja pandita (ya raja ya pandeta) dari Cirebon yang bernama Resi Bungsu.

Suatu hari Syekh Siti Jenar diusir oleh ayahnya karena durhaka. Dalam pengembaraannya ia bertemu dengan Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Atas kesadarannya sendiri ia pun menyatakan diri masuk Islam.

BACA JUGA: Kisah Sunan Giri Menikah Dua Kali dalam Sehari dan Karomah Lainnya

"Terdorong oleh keinginannya untuk mempelajari tasawuf, ketika ia mengetahui Sunan Bonang akan mengajarkan tasawuf kepada Sunan Kalijaga, ia pun menjelma menjadi cacing kecil," tulis Maftuh Ahnan dan Mohammad Abduh dalam bukunya.

Ketika Sunan Bonang hendak mengajarkan tasawuf kepada Sunan Kalijaga di tengah laut, perahu yang ditumpangi keduanya bocor. Sunan Bonang mengambil tanah untuk menambal perahunya.

"Dalam tanah yang dijadikan tambal inilah Siti Jenar dapat mendengar ajaran tasawuf dari Sunan Bonang," kata Maftuh Ahnan dalam bukunya setebal 82 halaman tersebut.

BACA JUGA: Kisah Maulana Malik Ibrahim Sholat Minta Hujan: Hujannya Turun, Eh, Dituding Sihir

Penyamaran Syekh Siti Jenar diketahui Sunan Bonang. Kemudian, disuruhlah cacing itu menjelma ke wujud aslinya. Kemudian oleh Sunan Bonang ia diberi nama Siti Jenar.

Selanjutnya, perjalanan hidup Syekh Siti Jenar mengerikan. Ia harus menjalani hukuman mati karena dianggap menyebarkan paham sesat. Ia menjalani hukuman mati dengan tikaman sebuah keris yang konon milik Sunan Jati Cirebon.

BACA JUGA:

Kisah Soedirman: Guru SD yang Jadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat

Pernah Ditanya Soal Perbedaan Waktu Hari Raya, Ini Jawaban Buya Hamka

Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat

Siap-Siap, Google Berencana Hapus Akun tidak Aktif Mulai Desember

Resep Herbal Prof Hembing: Mengatasi Gangguan Prostat dengan Semangka dan Tomat