Khazanah

Ketika Sunan Gunung Jati Diminta Menebak Perempuan Hamil oleh Kaisar China

Peziarah di makam Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Ketika Sunan Gunung Jati Diminta Menebak Perempuan Hamil oleh Kaisar China. Foto: Republika/Fuji E Permana
Peziarah di makam Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Ketika Sunan Gunung Jati Diminta Menebak Perempuan Hamil oleh Kaisar China. Foto: Republika/Fuji E Permana

MAGENTA -- Sunan Gunung Jati memiliki nama asli Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati adalah salah satu Wali Songo yang membawa peradaban Islam di Cirebon hingga mencapai masa kejayaannya. Ia lahir pada 1448.

Nama kecil Sunan Gunung Jati adalah Fatahillah yang oleh orang Portugis disebut Falatehan. Sunan Gunung Jati juga merupakan Sultan Cirebon yang bertakhta di tahun 1479-1568. Ia wafat di Cirebon pada 1570 dan dimakamkan di atas Gunung Jati dekat Kota Cirebon.

Dikisahkan, pada 1479 Sunan Gunung Jati berlayar ke Negeri China, dan bergelar Maulana Insanul Kamil. Sebenarnya pelayaran Sunan Gunung Jati ke China di luar rencana.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

.

Malam itu sehabis sholat malam, Sunan Gunung Jati tertidur di atas perahu. Ketika terbangun, dengan kuasa Allah, perahu yang beliau pergunakan untuk sholat sudah berada di negeri China.

"Di China beliau banyak memberikan pertolongan kepada warga masyarakat yang menderita sakit," tulis Ust Maftuh Anan dan Mohammad Abduh dalam buku Riwayat Wali Songo: Hidup dan Perjuangannya, terbitan CV Anugerah, Surabaya 1993.

Dengan mengobati mereka, Sunan Gunung Jati dapat mengajak mereka memeluk Islam. Karena, sebagai imbalannya, biasanya beliau meminta kepada mereka yang sudah sembuh untuk mengerjakan sholat dan rukun Islam lainnya.

Kabar Sunan Gunung Jati bisa mengobati penyakit sampai ke telinga Kaisar Hong Gie. Kemudian oleh Kaisar, Sunan Gunung Jati diminta menghadap. Kaisar ingin menguji kepandaian Sunan Gunung Jati.

"Dipanggillah oleh Kaisar dua orang putrinya. Satu putri sudah hamil, dan yang satunya masih gadis. Oleh Kaisar beliau disuruh menebak antara yang gadis dan yang sudah hamil," tulis Ust Maftuh dalam bukunya setebal 82 halaman itu.

BACA JUGA: Kisah Tukang Sapu Sunan Ampel: Konon Wafat dan Hidup Lagi Hingga Sembilan Kali