News

SIS dan Nafas Berkomitmen Ciptakan Zona Udara Bersih di Sekolah SIS Indonesia

Singapore Intercultural School. Foto: SIS

MAGENTA -- Singapore Intercultural School (SIS) bermitra dengan pakar kualitas udara Nafas Indonesia akan menciptakan clean air zone (zona udara bersih) di 10 kampus SIS di Indonesia. Komitmen ini sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDGs).

Dengan inisiatif ini, SIS memastikan lebih dari 4.500 siswa memiliki akses ke udara yang lebih bersih dan sehat, mendukung UNSDG`s terkait kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan berkualitas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Managing Director SIS Group of Schools Aditya Shah mengatakan, inisiatif ini adalah contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dan sekitarnya. Dengan fokus pada kualitas udara, SIS menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang komprehensif yang menghargai keberhasilan akademis dan kesejahteraan siswa.

BACA JUGA: Ini Syarat Penting Menjadi Pengajar Matematika di Sekolah Dasar

“Dengan fokus pada kualitas udara, SIS menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang komprehensif yang menghargai keberhasilan akademis dan kesejahteraan siswa,” kata Aditya Shah, Rabu (24/7/2024).

SIS juga berkomitmen untuk menyediakan kondisi belajar terbaik, dan kemitraan dengan Nafas adalah demonstrasi nyata dari komitmen tersebut. Dengan menggunakan sistem kualitas udara canggih dari Nafas, SIS memastikan bahwa siswa di kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, Cilegon, Semarang, dan Palembang akan menikmati lingkungan sekolah yang lebih sehat.

Program percontohan yang dilaksanakan di SIS South Jakarta dan SIS Kelapa Gading North East Jakarta telah menunjukkan hasil yang mengesankan. Kelas-kelas dengan teknologi kualitas udara baru ini menunjukkan pengurangan signifikan dalam polusi udara, menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk belajar dan kesejahteraan siswa secara keseluruhan.

BACA JUGA: Mana yang Harus Didahulukan, Dana Pendidikan Anak atau Dana Pensiun?

Pemantauan kualitas udara yang berkelanjutan di sekolah-sekolah SIS membantu menjaga atmosfer yang aman dan sehat bagi siswa dan staf. Pendekatan proaktif ini menangani kekhawatiran tentang dampak kualitas udara buruk terhadap kesehatan dan pembelajaran anak-anak, termasuk masalah seperti skor tes yang lebih rendah, masalah perkembangan kognitif, dan kondisi pernapasan.

Sebagai sekolah terkemuka di Indonesia, SIS terus menetapkan standar tinggi untuk keunggulan pendidikan dan tata kelola yang baik. Pengenalan clean air zone (zona udara bersih) yang sukses menyoroti dedikasi SIS dalam menyediakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung, menunjukkan perannya sebagai pelopor dalam inovasi pendidikan.

CEO Nafas Indonesia Nathan Roestandy mengatakan, kolaborasi kami adalah untuk mendukung SIS dalam menyediakan kualitas udara dalam ruangan yang ditingkatkan dan memprioritaskan hidup sehat, terutama untuk siswa mereka. Ini juga mendukung SIS dalam mencapai tujuan ketiga dari tujuan pembangunan berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNSDG`s).

"Yaitu, menjamin kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia’ dengan mengimplementasikan solusi clean air zone (zona
udara bersih) untuk menciptakan lingkungan dalam ruangan bebas polutan di semua kampus SIS,” tegas Nathan Roestandy.

BACA JUGA: Ada Bantuan Penyelesaian Pendidikan S2 dan S3 dari Kemenag, Ini Syarat Daftarnya