History

Sejarah Musik Indonesia di Masa Revolusi: Lagu Mars, Percintaan, dan Sindiran

Duplikat biola milik WR Supratman yang dipajang di Museum WR Supratman di Surabaya, Jawa Timur. Foto: Dok. Republika
Duplikat biola milik WR Supratman yang dipajang di Museum WR Supratman di Surabaya, Jawa Timur. Foto: Dok. Republika

MAGENTA -- Mendengarkan musik, mungkin sudah menjadi kegiatan sehari-hari bagi sebagian orang. Ternyata, musik bukan hanya sekadar untuk hiburan saja, mendengarkan musil baik juga untuk kesehatan tubuh.

Apakah kamu suka mendengarkan musik? Ini manfaatnya: Membangkitkan mood dan motivasi, meredakan stres, meningkatkan kualitas tidur, menjaga kesehatan jantung, membantu memahami pelajaran, dan meningkatkan daya ingat.

Sejarah musik Indonesia di masa revolusi 1945 terbagi empat kategori, yakni lagu-lagu mars, lagu tanah air bersuasana tenang, lagu percintaan, dan lagu sindiran.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

BACA JUGA: Kisah Presiden Fidel Ramos Minta Bantuan Soeharto dan Khadafi Tangani Konflik MNLF

Berikut ini penjelasan mengenai jenis lagu di masa revolusi tersebut, dikutip dari buku 100 Tahun Musik Indonesia oleh Denny Sakrie, terbitan Gagas Media, 2015.

1. Lagu-lagu tanah air berupa mars

Lagu-lagu mars biasanya dinyanyikan oleh pasukan yang berlatih untuk berjuang di garis terdepan. Tak lama setelah proklamasi, di Indonesia berkumandang mars "Dari Barat Sampai ke Timur" yang melodi bait pertamanya mirip lagu kebangsaan Prancis "La Marseillaise".

J. A. Dungga dan L. Manik dalam buku Musik Indonesia dan Permasalahannya, menemukan kemiripan notasi melodi antara lagu "Halo Halo Bandung" dengan lagu bergaya bluegrass, "When It's Springtime In The Rockies" karya Robert Sauer dan Mary Hale Woolsey.