Gaya Hidup

Rumah Sakit Kapal BWA Siap Berlayar Sehatkan Warga Pelosok Nusantara

Rumah Sakit Kapal Badan Wakaf Al Quran. Foto: BWA
Rumah Sakit Kapal Badan Wakaf Al Quran. Foto: BWA

MAGENTA -- Rumah Sakit Kapal Badan Wakaf Al Quran (BWA) segera berlayar ke pulau terpencil pelosok negeri. Peluncuran rumah sakit kapal diresmikan oleh Menteri Kesehatan Budi Ari Sadikin di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (21/11/2024).

CEO BWA M. Ichsan Salam mengatakan, rumah sakit kapal ini bertujuan untuk memberikan fasilitas layanan kesehatan yang memadai, mengoptimasi akses kesehatan hingga kepulauan yang sulit dijangkau, meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat, dan terbentuknya kesadaran masyarakat dalam pencegahan penyakit.

“Program kemanusiaan ini juga bertujuan ini juga sebagai bagian dari mendukung terwujudnya pembangunan berkelanjutan SDGs,” ujar Ichsan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

BACA JUGA: KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Imbangi Armada AL Rusia di Laut Jawa, Ini Kehebatan KRI GNR-332

.

Program ini dilatarbelakangi dari fakta-fakta perjalanan BWA mendistribusikan bantuan ke pulau-pulau terpencil di nusantara. Berbagai permasalahan ditemukan di antaranya:

1. Pelayanan serta fasilitas kesehatan di pulau-pulau terpencil sangat minim bahkan tidak ada.

2. Akses ke tempat pelayanan medis sangat jauh dari kepulauan, harus menyeberang pulau menggunakan perahu dan angkutan umum. Berisiko dengan kondisi cuaca.

3. Faktor keterbatasan ekonomi di tengah masyarakat

4. Minimnya tenaga medis dan terbatasnya lat transportasi laut yang tersedia.

Sebelumnya, BWA berhasil membangun Kapal Dakwah untuk mengantarkan Al Qur'an, buku serta obat-obatan di beberapa pelosok negeri seperti untuk tenaga pengajar di pedalaman Kepala Burung, Papua Barat, nelayan Adonara NTT dan kepulauan sekitar Serang, Banten, serta pulau Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Rumah sakit kapal ini memiliki beragam fasilitas mulai dari ruang medical check up, ruang rawat, ruang poli gigi, ruang tunggu pasien dan ruang istirahat para kru dan dokter. Kapal ini memiliki dimensi panjang haluan kapal ke buritan yakni 28,5 meter, lebar kapal 5,4 meter dan kecepatan di 20 knot.

Kapal ini juga mampu memuat awak hingga 20 orang sehingga mampu melayani banyak orang dalam waktu yang bersamaan. Sementara tenaga kesehatan akan terdiri dari dokter umum 1 orang, dokter spesialis bedah 1 orang, dokter gigi 1 orang, dan perawat yang memiliki kemampuan pewarat bedah 2 orang.

BACA JUGA: Kapal Tempur Fregat Merah Putih ke-2 Resmi Memasuki Tahap Konstruksi