History

Asal-usul Tempe: Sudah Ada Sejak Zaman Sultan Agung, Tertulis di Serat Centhini

Pekerja mengolah kedelai untuk dijadikan tempe di salah satu industri tempe rumahan di Jalan Aki Padma, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (17/10/2022). Asal-usul Tempe: Sudah Ada Sejak Zaman Sultan Agung, Tertulis di Serat Centhini. Foto: Republika/Abdan Syakura
Pekerja mengolah kedelai untuk dijadikan tempe di salah satu industri tempe rumahan di Jalan Aki Padma, Babakan Ciparay, Kota Bandung, Senin (17/10/2022). Asal-usul Tempe: Sudah Ada Sejak Zaman Sultan Agung, Tertulis di Serat Centhini. Foto: Republika/Abdan Syakura

MAGENTA -- Tempe adalah makanan yang terbuat dari kacang kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi menggunakan ragi. Bagi masyarakat Indonesia, tempe termasuk makanan sehari-hari, biasanya sebagai lauk.

Selain digoreng, tempe bisa diolah menjadi masakan tempe kecap, tempe bacem, tempe mendoan, sambel tempe, orek tempe, kering tempe, tempe penyet, dan banyak lagi olahan lainnya. Saking bejibunnya olahan makanan/lauk yang terbuat dari tempe, membuat tempe menjadi sombong.

Tempe terkadang menghilang di pasar ketika banyak ibu-ibu yang mencari. Tempe di Indonesia menjadi "belagu" karena terbuat dari kedelai impor yang harganya sulit dikontrol. Tapi, bukan ini yang akan dibahas, melainkan asal-usul tempe.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

.

Menurut buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Masakan Indonesia yang ditulis oleh Fadly Rahman, terbitan PT Gramedia Pustaka Utama 2016, kedelai merupakan salah satu bahan makanan yang kian disukai di Jawa. Apabila tahu dan kecap telah ada dan disebut dalam sumber tertulis pada abad-abad sebelumnya, kata 'tempe' juga disebut di Serat Centhini.

"Dalam Serat Centhini muncul kata tempe dalam nama makanan "béséngék tempe pitik" (besengek tempe ayam) dan Kadhêle tempe," tulis Fadly dalam bukunya.

BACA JUGA: Dari Pejuang Hingga Jadi Bandit, Siapa Kusni Kasdut yang Dieksekusi Mati pada 1980?