History

Gegara Utang Nyawa di Makkah, Snouck Hurgronje Jadi Sahabat Haji Hasan Mustapa

Ulama Pasundan Haji Hasan Mustapa. Foto: Wikipedia/Southeast Asian & Caribbean Images (KITLV), Leiden University Library
Ulama Pasundan Haji Hasan Mustapa. Foto: Wikipedia/Southeast Asian & Caribbean Images (KITLV), Leiden University Library

MAGENTA -- Haji Hasan Mustapa merupakan seorang ulama, sufi, dan sastrawan besar dari tanah Pasundan. Ia lahir di Cikajang, Garut pada 3 Juni 1852. Haji Hasan Mustapa kerap disebut ulama mahiwal atau kontroversial.

Haji Hasan Mustapa adalah putra ketiga dari pasangan Mas Haji Usman dan Nyi Mas Salpah. Dua adik Haji Hasan Mustapa meninggal dunia selagi usianya masih muda.

BACA JUGA: Konon Syekh Siti Jenar Menjelma Jadi Cacing karena Ingin Belajar Tasawuf

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

.

.

Sebagai ulama, Haji Hasan Mustapa menggunakan dangding (karya sastra Sunda berbentuk puisi) untuk mengekspresikan pemikiran dan renungan tentang ajaran Islam, tasawuf, dan kebudayaan Sunda dalam kehidupan sehari-hari.

Haji Hasan Mustapa juga bersahabat dengan seorang orientalis Belanda bernama Christiaan Snouck Hurgronje yang menghabiskan banyak waktunya mempelajari Islam. Sebagian ahli sejarah menyebut Hurgronje sangat bersemangat menggembosi Islam dari dalam.

Snouck Hurgronje lahir di Oosterhout, Belanda pada 8 Februari 1857, ia berasal dari keluarga Kristen Protestan yang taat. Hurgronje masuk Makkah pada 1885 dengan bantuan Gubernur Ottoman di Jeddah.

BACA JUGA: Doa untuk Kedua Orang Tua, Arab, Latin dan Terjemahan

Di Makkah, Hurgronje mendapatkan bimbingan dari para ulama untuk belajar tentang Islam dan sempat belajar bahasa Melayu. Hurgronje dikira Muslim karena kemampuan berbahasa Arab dan pengetahuan yang luas tentang Islam.

Pada Juli 1891, Hurgronje dikirim ke Aceh. Tujuan Belanda mengirim Hurgronje ke Aceh untuk melakukan kajian tentang seluk-beluk kehidupan dan kelemahan masyarakat Aceh. Di Aceh, Snouck Hurgronje menyamar sebagai ulama dengan nama Muslim Abdul Gafar.

Pada 23 Mei 1892, Hurgronje membuat laporan kepada pemerintah Belanda yang diberi judul Atjeh Verslag. Laporan tersebut berisi temuannya selama menyamar dan beberapa cara menaklukkan Aceh. Snouck Hurgronje meninggal dunia di Leiden pada 26 Juni 1936.

BACA JUGA: Doa dan Niat Sholat Hajat Lengkap, Agar Keinginan Dikabulkan Allah SWT