On This Day: 22 Juni 1527, Sejarah Lahirnya Kota Jakarta
MAGENTA -- Hari ini Jakarta merayakan hari jadinya yang ke-496. Jakarta pada mulanya bernama Sunda Kelapa. Pada 22 Juni 1527, nama Sunda Kepala diganti menjadi Jayakarta oleh Fatahillah.
Kemudian, tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi kota Jakarta berdasarkan keputusan DPR kota sementara No.6/D/K/1956. Selanjutnya, pada 31 Agustus 1964 dengan UU No 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya tetap sebagai ibu kota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.
BACA JUGA: Cerita Gubernur Ali Sadikin Tampar Sopir Truk Ugal-ugalan dan Digaji Rp 9.500
.
Sebagai ibu kota negara, Jakarta adalah sejarah pemerintahan Indonesia itu sendiri. Kota yang mulai dibangun pada abad ke-15 ini, telah menjalani roda kehidupan yang panjang dan berliku. Kini usia Jakarta nyaris lima abad. Usia yang cukup tua untuk sebuah kota.
Dalam perjalanannya, wajah Jakarta mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Mulai dari masa pemerintahan kerajaan Hindu Sunda, Kesultanan Islam masa pemerintahan VOC dan Hindia-Belanda, sampai masa kemerdekaan Indonesia.
Menurut Susan Blackburn dalam bukunya berjudul Jakarta: Sejarah 400 Tahun, terbitan Masup Jakarta, 2011, hampir 400 tahun penguasa-penguasa Jakarta menginginkan Jakarta menjadi semacam model kota harapan mereka sendiri. Belanda selama 1619-1949 berusaha menampilkan citra kota koloni kulit putih.
BACA JUGA: Benarkah Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati Keturunan Tionghoa?
Setelah Indonesia merdeka, Sukarno membangun Jakarta dengan monumen dan bangunan megah. Pemimpin besar revolusi ini berharap Jakarta sebagai ibu kota menjadi kebanggaan nasional.
"Sementara pemerintah Orde Baru (Orba) membanjiri Jakarta dengan investasi asing demi mewujudkan mimpi kota pembangunan ekonomi," tulis Susan Blackburn dalam bukunya.
Wajah Jakarta sekarang bukan lagi wajah yang hadir ketika Pangeran Jayakarta berkuasa atau ketika kota ini bernama Batavia Weltevreden. Berbagai persoalan telah hadir sebagai dampak perkembangan masyarakat yang majemuk dan masalah yang kian kompleks.
BACA JUGA: Niat Puasa Dzulhijjah, Puasa Tarwiyah, dan Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 2023
Sejarah Jakarta tempo dulu...