Cerita Gubernur Ali Sadikin Naik Haji dan Sholat di Dalam Ka'bah
MAGENTA -- Ali Sadikin atau akrab disapa Bang Ali adalah mantan gubernur Jakarta. Lelaki kelahiran Sumedang, 7 Juli 1926 itu menjadi orang nomor satu di Jakarta pada 1966 hingga 1977. Dua periode ia membangun Jakarta.
Pada 1973 Ali Sadikin diajak istrinya Nani Arnasih untuk menunaikan ibadah haji. Bang Ali tidak bisa menolak karena ia sadar semasa remaja tidak pernah mendapatkan kesempatan pergi ke tanah suci.
BACA JUGA: Cerita Gubernur Ali Sadikin Tampar Sopir Truk Ugal-ugalan dan Digaji Rp 9.500
.
Saking inginnya berangkat haji bersama suami, Nani sengaja menciptakan suasana di rumah dengan banyak buku-buku agama agar Bang Ali bisa memperdalam agama.
"Istri saya memesan kaset pelajaran sembahyang dari Abdul Chaer Saleh, guru ngaji dan dai asal Sumbawa yang tinggal di Bogor tapi sering datang di Jakarta," cerita Bang Ali dalam buku Ali Sadikin Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi oleh Ramadhan KH.
Nani memesan lagi dua kaset pelajaran sembahyang. Satu untuk Ali Sadikin dan satunya lagi dikirimkan untuk anak-anaknya yang berada di Australia.
BACA JUGA: Hukum Jual-Beli Daging Kurban, Bolehkah?
Sewaktu masuk karantina, kamar Ali Sadikin bersebelahan dengan Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau akrab disapa Buya Hamka. Hamka adalah orang yang berani mengkritik kebijakan Gubernur Ali Sadikin melalui tulisannya.
Pada 1973, ada dua sampai tiga kali Hamka menulis kritik mengenai judi dan soal kuburan serta usulnya agar tempat WTS (Wanita Tunasusila) disisihkan.
"Membaca tulisannya itu saya meneleponnya, lalu mengundangnya jika tidak keberatan untuk bertemu dengan saya. Maka, Buya datang menemui saya. Lalu, kami bertukar pikiran. Dan saya menerima usulnya mengenai WTS itu," kenang Bang Ali di buku setebal 614 halaman itu.
BACA JUGA: Makanan Khas Idul Adha: Resep Gulai Kambing Nikmat tanpa Santan
Menurut Bang Ali, Buya Hamka...